Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
Senin, 17 Maret 2025 - 12:20 WIB
Sebagai seorang pemimpin, Krestijanto memiliki filosofi kepemimpinan yang ia ibaratkan seperti seorang konduktor dalam sebuah orkestra. Ia percaya bahwa kesuksesan perusahaan tidak bergantung pada satu individu saja, tetapi pada kerja sama tim yang solid. "Tidak ada Superman dalam bisnis, hanya Super Team," ungkapnya.
Layaknya seorang konduktor yang tidak memainkan alat musik tetapi mengarahkan seluruh musisi untuk menciptakan harmoni, ia memastikan setiap anggota tim di Medela Potentia dapat berkontribusi secara maksimal sesuai dengan peran dan keahliannya. Dengan filosofi ini, Krestijanto mendorong budaya kerja kolaboratif dan inovatif serta delegatif di PT Medela Potentia.
Ia percaya bahwa kepemimpinan yang efektif adalah tentang memberikan arahan yang jelas, mendukung potensi setiap individu, serta menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh sinergi.
Kariernya bermula di sektor teknologi informasi sebagai System Analyst di Landis and Gyrs System Corporation pada 1989-1991. Kemudian sebagai Manufacturing and Business Consultant di Oracle Corporation pada 1991-1994.
Pada 2006, ia mulai berkecimpung di industri kesehatan dengan bergabung di PT Ferron Par Pharmaceuticals dan menjabat sebagai direktur utama pada 2016. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan berhasil menembus pasar Eropa dan meraih penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan sebagai pelopor pasar baru dan pembangun merek global.
Ia juga aktif di berbagai organisasi industri, termasuk sebagai Chairman di International Society for Pharmaceutical Engineering (ISPE) sejak 2009. Selain itu, ia mewakili Kamar Dagang dan Industri Indonesia sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Industri Farmasi sejak 2022 dan menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia DKI Jakarta.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari University of Washington pada 1988 dan Magister Teknik Elektro & Ilmu Komputer dari University of Southern California pada 1989. Krestijanto juga menempuh pendidikan di The Wharton School of Finance, The University of Pennsylvania (2019–2021), yang semakin memperdalam pemahamannya dalam strategi keuangan dan pengelolaan aset
2. Edbert Orotodan Sang Arsitek Bisnis
Edbert Orotodan menjabat sebagai Direktur sejak 2019 dan bertanggung jawab atas bidang hukum, pengembangan usaha, sumber daya manusia, serta pengadaan. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri kesehatan, ia memiliki peran penting dalam memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sebagai arsitek bisnis, Edbert Orotodan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi pertumbuhan yang berkesinambungan. Ia mengembangkan inisiatif strategis yang memperkuat daya saing perusahaan. Dengan pendekatan yang terstruktur dan analitis, ia membangun fondasi yang kuat untuk ekspansi dan inovasi di MDLA.
Layaknya seorang konduktor yang tidak memainkan alat musik tetapi mengarahkan seluruh musisi untuk menciptakan harmoni, ia memastikan setiap anggota tim di Medela Potentia dapat berkontribusi secara maksimal sesuai dengan peran dan keahliannya. Dengan filosofi ini, Krestijanto mendorong budaya kerja kolaboratif dan inovatif serta delegatif di PT Medela Potentia.
Ia percaya bahwa kepemimpinan yang efektif adalah tentang memberikan arahan yang jelas, mendukung potensi setiap individu, serta menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh sinergi.
Kariernya bermula di sektor teknologi informasi sebagai System Analyst di Landis and Gyrs System Corporation pada 1989-1991. Kemudian sebagai Manufacturing and Business Consultant di Oracle Corporation pada 1991-1994.
Pada 2006, ia mulai berkecimpung di industri kesehatan dengan bergabung di PT Ferron Par Pharmaceuticals dan menjabat sebagai direktur utama pada 2016. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan berhasil menembus pasar Eropa dan meraih penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan sebagai pelopor pasar baru dan pembangun merek global.
Ia juga aktif di berbagai organisasi industri, termasuk sebagai Chairman di International Society for Pharmaceutical Engineering (ISPE) sejak 2009. Selain itu, ia mewakili Kamar Dagang dan Industri Indonesia sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Industri Farmasi sejak 2022 dan menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia DKI Jakarta.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari University of Washington pada 1988 dan Magister Teknik Elektro & Ilmu Komputer dari University of Southern California pada 1989. Krestijanto juga menempuh pendidikan di The Wharton School of Finance, The University of Pennsylvania (2019–2021), yang semakin memperdalam pemahamannya dalam strategi keuangan dan pengelolaan aset
2. Edbert Orotodan Sang Arsitek Bisnis
Edbert Orotodan menjabat sebagai Direktur sejak 2019 dan bertanggung jawab atas bidang hukum, pengembangan usaha, sumber daya manusia, serta pengadaan. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri kesehatan, ia memiliki peran penting dalam memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sebagai arsitek bisnis, Edbert Orotodan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi pertumbuhan yang berkesinambungan. Ia mengembangkan inisiatif strategis yang memperkuat daya saing perusahaan. Dengan pendekatan yang terstruktur dan analitis, ia membangun fondasi yang kuat untuk ekspansi dan inovasi di MDLA.
Lihat Juga :
tulis komentar anda