Kemenristek Hibahkan Rp2,7 M kepada 27 Kampus untuk Berdayakan UKM
Senin, 14 September 2020 - 22:22 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengumumkan sebanyak 27 perguruan tinggi (PT) sebagai pemenang yang berhak menerima dana pemberdayaan masyarakat Program Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia Bangkit Tahun 2020.
Dana tersebut diserahkan kepada 27 PT yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 29 judul proposal berjumlah Rp2,7 miliar. Adapun predikat pemenang yang diberikan adalah 1 PT unggul, 2 PT sangat memuaskan, 13 PT memuaskan, dan 11 PT kurang memuaskan.
"Sebanyak 27 PT penerima hibah terdiri dari 14 PTN dan 13 PTS. Politeknik Negeri Jember dan Universitas Widyagama mendapatkan dana untuk dua proposal, sedangkan PT lainnya mendapatkan dana untuk satu proposal," ucap Bambang dalam konferensi pers virtual Pengumuman Pemenang Pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit Tahun 2020 di Jakarta, Senin (14/9/2020). (Baca juga: UNS Kejar Reputasi sebagai Perguruan Tinggi Unggul Dunia )
25 PT yang mendapatkan dana untuk satu proposal antara lain Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang.
Selanjutnya adalah Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tidar, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ambon, Institut Teknologi Nasional Malang, Politeknik Harapan Bersama, Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Amikom Purwokerto.
Selain itu juga Universitas Bali Internasional, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas PGRI Banyuwangi, dan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
"Sebaran penerima hibah berdasarkan provinsi, terdiri atas Bali dengan 4 judul proposal, Lampung dengan 2 judul proposal, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2 judul proposal, Jawa Barat 1 judul proposal, Jawa Tengah 5 judul proposal, Jawa Timur 8 judul proposal, Kalimantan Selatan 2 judul proposal, Maluku 1 judul proposal, Papua 1 judul proposal, Sulawesi Selatan 2 judul proposal, dan Sumatera Selatan 1 judul proposal," jelas Bambang.
Dia juga menyebutkan bahwa penerima hibah diseleksi berdasarkan proposal yang melakukan pendaftaran. Proposal yang masuk diseleksi secara administratif dan substantif, untuk kemudian ditentukan pemenangnya.
"Terdapat 3.716 judul proposal yang mendaftar, 1.068 judul lolos administrasi dan kemudian diseleksi substansinya. Sehingga ditemukan 29 judul proposal sebagai pemenang, 27 dari perguruan tinggi," ucap Bambang. (Baca juga: Menteri Bambang 'Kuliahi' Para Dosen Soal Ketidaknyamanan Pelaku Usaha Kecil )
Sebagai informasi, program Pemberdayaan Masyarakat Program Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia Bangkit Tahun 2020 bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat PTN maupun PTS untuk berinovasi mendukung UKM dan koperasi dalam menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy) di masa pandemi Covid-19.
"Perguruan tinggi ditantang untuk berinovasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah UKM dan koperasi di masa pandemi Covid-19 dengan mengutamakan teknologi informasi berbasis database di era Revolusi Industri 4.0," pungkas Bambang.
Dana tersebut diserahkan kepada 27 PT yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 29 judul proposal berjumlah Rp2,7 miliar. Adapun predikat pemenang yang diberikan adalah 1 PT unggul, 2 PT sangat memuaskan, 13 PT memuaskan, dan 11 PT kurang memuaskan.
"Sebanyak 27 PT penerima hibah terdiri dari 14 PTN dan 13 PTS. Politeknik Negeri Jember dan Universitas Widyagama mendapatkan dana untuk dua proposal, sedangkan PT lainnya mendapatkan dana untuk satu proposal," ucap Bambang dalam konferensi pers virtual Pengumuman Pemenang Pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit Tahun 2020 di Jakarta, Senin (14/9/2020). (Baca juga: UNS Kejar Reputasi sebagai Perguruan Tinggi Unggul Dunia )
25 PT yang mendapatkan dana untuk satu proposal antara lain Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang.
Selanjutnya adalah Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tidar, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ambon, Institut Teknologi Nasional Malang, Politeknik Harapan Bersama, Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Amikom Purwokerto.
Selain itu juga Universitas Bali Internasional, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas PGRI Banyuwangi, dan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
"Sebaran penerima hibah berdasarkan provinsi, terdiri atas Bali dengan 4 judul proposal, Lampung dengan 2 judul proposal, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2 judul proposal, Jawa Barat 1 judul proposal, Jawa Tengah 5 judul proposal, Jawa Timur 8 judul proposal, Kalimantan Selatan 2 judul proposal, Maluku 1 judul proposal, Papua 1 judul proposal, Sulawesi Selatan 2 judul proposal, dan Sumatera Selatan 1 judul proposal," jelas Bambang.
Dia juga menyebutkan bahwa penerima hibah diseleksi berdasarkan proposal yang melakukan pendaftaran. Proposal yang masuk diseleksi secara administratif dan substantif, untuk kemudian ditentukan pemenangnya.
"Terdapat 3.716 judul proposal yang mendaftar, 1.068 judul lolos administrasi dan kemudian diseleksi substansinya. Sehingga ditemukan 29 judul proposal sebagai pemenang, 27 dari perguruan tinggi," ucap Bambang. (Baca juga: Menteri Bambang 'Kuliahi' Para Dosen Soal Ketidaknyamanan Pelaku Usaha Kecil )
Sebagai informasi, program Pemberdayaan Masyarakat Program Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia Bangkit Tahun 2020 bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat PTN maupun PTS untuk berinovasi mendukung UKM dan koperasi dalam menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy) di masa pandemi Covid-19.
"Perguruan tinggi ditantang untuk berinovasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah UKM dan koperasi di masa pandemi Covid-19 dengan mengutamakan teknologi informasi berbasis database di era Revolusi Industri 4.0," pungkas Bambang.
(ind)
tulis komentar anda