Kurs Rupiah Punya Peluang Balik Melawan Dolar AS
Selasa, 15 September 2020 - 09:10 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berpeluang masih akan mendapatkan sentimen positif terkait pengujian vaksin Covid-19 . Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pasar keuangan masih diliputi sentimen positif dari aksi akuisisi besar perusahaan AS dan dilanjutkannya kembali pengujian vaksin covid Astrazeneca serta penguatan indeks saham AS semalam.
"Kondisi atas berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini dengan kisaran Rp14.750 hingga Rp14.950 per USD," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (15/9/2020).
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Di sisi lain, Menjelang pengumuman hasil rapat The Fed atau Bank Sentral AS di Kamis dinihari jam 1, pasar berekspektasi bank sentral AS akan memberikan pernyataan yang dovish atau pesimis mengenai pemulihan ekonomi AS dan mempertahankan kebijakan longgar lebih lama.
"Ekspektasi ini berpotensi memberikan sentimen positif ke aset berisiko dan juga menekan dollar AS," jelasnya.
(Baca Juga: Rupiah Cuma Naik Tipis Lawan Dolar AS, Masih Mendekati Level Rp15.000/USD )
Sebelumnya kurs rupiah pada awal perdagangan, Senin (14/9) kemarin secara keseluruhan semakin tertekan semakin dalam mendekati level Rp15.000/USD. Meski begitu menurut JISDOR BI, kurs rupiah sedikit membaik sedangkan lainnya memperlihatkan ketidakberdayaan mata uang Garuda.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merangkak ke posisi Rp14.974 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik usai akhir pekan kemarin ada di Rp14.979/USD.
"Kondisi atas berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini dengan kisaran Rp14.750 hingga Rp14.950 per USD," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (15/9/2020).
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Di sisi lain, Menjelang pengumuman hasil rapat The Fed atau Bank Sentral AS di Kamis dinihari jam 1, pasar berekspektasi bank sentral AS akan memberikan pernyataan yang dovish atau pesimis mengenai pemulihan ekonomi AS dan mempertahankan kebijakan longgar lebih lama.
"Ekspektasi ini berpotensi memberikan sentimen positif ke aset berisiko dan juga menekan dollar AS," jelasnya.
(Baca Juga: Rupiah Cuma Naik Tipis Lawan Dolar AS, Masih Mendekati Level Rp15.000/USD )
Sebelumnya kurs rupiah pada awal perdagangan, Senin (14/9) kemarin secara keseluruhan semakin tertekan semakin dalam mendekati level Rp15.000/USD. Meski begitu menurut JISDOR BI, kurs rupiah sedikit membaik sedangkan lainnya memperlihatkan ketidakberdayaan mata uang Garuda.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merangkak ke posisi Rp14.974 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik usai akhir pekan kemarin ada di Rp14.979/USD.
(akr)
tulis komentar anda