Keramik 'Aspal' Tetap Diburu Konsumen
Rabu, 16 September 2020 - 15:15 WIB
"Antara KW 1 dan 2 memang agak samar untuk dibedakan, tetapi tukang yang berpengalaman akan lebih tahu. Biasanya untuk KW2 lapisan permukaan kilap tidak merata, terdapat noda berupa corak retak rambut dan bintik hitam atau yang sering dikatakan noda. Namun, walau ciri itu terlihat, tetap saja selalu susah dibedakan dengan KW1," tambahnya.
Sementara untuk keramik KW2 biasanya ada gompal kecil, halus atau dekor di glazur-nya yang mengelupas. Adapun KW3 kerusakannya bisa lebih banyak lagi. Lalu bagaimana yang masuk dalam kategori keramik KW3? Biasanya bisa dilihat dari bentuk nat yang miring dan tidak presisi.
"Untuk KW3 biasanya terlihat retak rambut dan noda hitam sama seperti KW2. Namun untuk KW3, kualitas materialnya agak kurang," ujar Effan.
Keramik KW3 selalu dianggap memiliki kualitas 'parah' tetapi tenang. Meski demikian, keramik ini tetap bisa ditampilkan dengan cantik. Kondisi nat yang tidak presisi tersebut bisa disiasati dengan membuat bagiannya lebih lebar. Misalnya, antara 3 mm sampai 5 mm. Cara lainnya adalah dengan memasangnya memakai sistem tata bata sehingga natnya tidak sejajar.
Biasanya terdapat perbedaan kemasan antara keramik KW 1, 2, dan 3. Pada kardus KW1 kemasan tertulis KW1 atau 'A', sedangkan KW2 terdapat tambahan stempel KW2, dan untuk keramik yang KW3 kardusnya polos sehingga sering tampil tanpa merek. (Baca juga: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
Dilihat dari harga, untuk jenis yang sama, keramik KW2 lebih murah 20% dibandingkan keramik KW1. Harga keramik KW3 bahkan bisa setengah harga dari keramik KW1.
"Setiap keramik yang memiliki kualitas terbaik tentu harganya akan mahal. Untuk keramik KW1 biasanya dibanderol dengan harga Rp15.000 untuk 1 kepingnya, bergantung ukuran keramik tersebut. Sementara keramik KW2 memiliki selisih Rp3.000 sampai Rp5.000 dari KW1," jelasnya.
Bila Anda membandingkan keramik KW dengan keramik dari brand ternama seperti Roman, selisih harganya bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp5.000. Untuk keramik KW3 selisih harga dengan KW1 bisa mencapai Rp8.000.
Umumnya, konsumen memilih keramik KW2 atau KW3 untuk area dapur kotor, selasar, atau carport, dan ruang-ruang yang tidak terlalu mengutamakan penampilan. Asalkan aplikasinya tepat, tidak masalah bila menggunakan aplikasi keramik KW. Bagaimana, tertarik menggunakan keramik KW sebagai solusi renovasi hemat? Selamat mencoba. (Aprilia S Andyna)
Sementara untuk keramik KW2 biasanya ada gompal kecil, halus atau dekor di glazur-nya yang mengelupas. Adapun KW3 kerusakannya bisa lebih banyak lagi. Lalu bagaimana yang masuk dalam kategori keramik KW3? Biasanya bisa dilihat dari bentuk nat yang miring dan tidak presisi.
"Untuk KW3 biasanya terlihat retak rambut dan noda hitam sama seperti KW2. Namun untuk KW3, kualitas materialnya agak kurang," ujar Effan.
Keramik KW3 selalu dianggap memiliki kualitas 'parah' tetapi tenang. Meski demikian, keramik ini tetap bisa ditampilkan dengan cantik. Kondisi nat yang tidak presisi tersebut bisa disiasati dengan membuat bagiannya lebih lebar. Misalnya, antara 3 mm sampai 5 mm. Cara lainnya adalah dengan memasangnya memakai sistem tata bata sehingga natnya tidak sejajar.
Biasanya terdapat perbedaan kemasan antara keramik KW 1, 2, dan 3. Pada kardus KW1 kemasan tertulis KW1 atau 'A', sedangkan KW2 terdapat tambahan stempel KW2, dan untuk keramik yang KW3 kardusnya polos sehingga sering tampil tanpa merek. (Baca juga: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
Dilihat dari harga, untuk jenis yang sama, keramik KW2 lebih murah 20% dibandingkan keramik KW1. Harga keramik KW3 bahkan bisa setengah harga dari keramik KW1.
"Setiap keramik yang memiliki kualitas terbaik tentu harganya akan mahal. Untuk keramik KW1 biasanya dibanderol dengan harga Rp15.000 untuk 1 kepingnya, bergantung ukuran keramik tersebut. Sementara keramik KW2 memiliki selisih Rp3.000 sampai Rp5.000 dari KW1," jelasnya.
Bila Anda membandingkan keramik KW dengan keramik dari brand ternama seperti Roman, selisih harganya bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp5.000. Untuk keramik KW3 selisih harga dengan KW1 bisa mencapai Rp8.000.
Umumnya, konsumen memilih keramik KW2 atau KW3 untuk area dapur kotor, selasar, atau carport, dan ruang-ruang yang tidak terlalu mengutamakan penampilan. Asalkan aplikasinya tepat, tidak masalah bila menggunakan aplikasi keramik KW. Bagaimana, tertarik menggunakan keramik KW sebagai solusi renovasi hemat? Selamat mencoba. (Aprilia S Andyna)
Lihat Juga :
tulis komentar anda