BTN Optimistis Penyaluran Kredit dari Dana Titipan Pemerintah Tembus Target
Kamis, 17 September 2020 - 18:11 WIB
Sementara itu hingga 31 Agustus 2020, realisasi penyaluran pembiayaan dari penempatan dana pemerintah di Bank BTN, telah mencapai Rp 9,42 triliun atau 62,8% dari target sebesar Rp 15 triliun. Segmen terbesar adalah untuk KPR subsidi sebanyak 22.456 debitur dengan total nilai Rp 3,13 triliun. Disusul KPR non-subsidi dan kredit konsumer untuk 9.669 debitur dengan total nilai Rp 2,46 triliun.
Berikutnya adalah kredit konstruksi dan kredit komersial lain untuk 1.961 debitur dengan total nilai Rp 1,81 triliun. Di dalamnya sudah termasuk kredit untuk UMKM sebanyak 1.001 debitur senilai Rp 434 miliar. Sedangkan kredit ke BUMN telah terealisasi bagi 22 debitur senilai Rp 2,02 triliun.
Penyaluran kredit tersebut telah dilaksanakan hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Dari total kredit yang disalurkan, 77% tersalur ke wilayah di luar DKI Jakarta dan 23% di antaranya ke luar Pulau Jawa.
“Dengan besarnya porsi penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan, baik melalui segmen KPR subsidi dan KPR non-subsidi, Bank BTN berharap dapat mendukung ekonomi masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Pahala.
Sektor properti, menurut Pahala, dapat memberikan dampak pemulihan ekonomi nasional yang cukup luas. Hal ini karena sektor perumahan memiliki multiplier effect yang sangat besar mengalir ke 172 bidang industri turunan. Yakni mulai dari industri pengolahan, jasa asuransi, jasa profesional jasa telekomunikasi, jasa pemerintahan dan umum, jasa keuangan perbankan, serta bidang lainnya.
Dengan memperhatikan hal tersebut, Pahala berharap Pemerintah tetap mendukung penyaluran dana PEN ke sektor perumahan. "Kami siap mengoptimalkan penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan jika Pemerintah memperpanjang penempatan dana dan menambah dana PEN,” tutup Pahala.
Berikutnya adalah kredit konstruksi dan kredit komersial lain untuk 1.961 debitur dengan total nilai Rp 1,81 triliun. Di dalamnya sudah termasuk kredit untuk UMKM sebanyak 1.001 debitur senilai Rp 434 miliar. Sedangkan kredit ke BUMN telah terealisasi bagi 22 debitur senilai Rp 2,02 triliun.
Penyaluran kredit tersebut telah dilaksanakan hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Dari total kredit yang disalurkan, 77% tersalur ke wilayah di luar DKI Jakarta dan 23% di antaranya ke luar Pulau Jawa.
“Dengan besarnya porsi penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan, baik melalui segmen KPR subsidi dan KPR non-subsidi, Bank BTN berharap dapat mendukung ekonomi masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Pahala.
Sektor properti, menurut Pahala, dapat memberikan dampak pemulihan ekonomi nasional yang cukup luas. Hal ini karena sektor perumahan memiliki multiplier effect yang sangat besar mengalir ke 172 bidang industri turunan. Yakni mulai dari industri pengolahan, jasa asuransi, jasa profesional jasa telekomunikasi, jasa pemerintahan dan umum, jasa keuangan perbankan, serta bidang lainnya.
Dengan memperhatikan hal tersebut, Pahala berharap Pemerintah tetap mendukung penyaluran dana PEN ke sektor perumahan. "Kami siap mengoptimalkan penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan jika Pemerintah memperpanjang penempatan dana dan menambah dana PEN,” tutup Pahala.
(akr)
tulis komentar anda