Hidroponik, Tren Bertani yang Cocok saat Pandemi
Sabtu, 19 September 2020 - 09:02 WIB
JAKARTA - Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa tanah tengah tren di tengah pandemi saat ini. Media tanah digantikan oleh media steril lainnya seperti rockwool, sekam bakar, cocopeat, pasir kerikil yang berfungsi untuk menopang tanaman.
Jika bercocok tanam di tanah, tanahlah yang menjadi penopang sekaligus berperan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Sementara jika menggunakan hidroponik, nutrisi yang ada di tanah dibuat sendiri dengan cara dilarutkan dalam air. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Mukhiban Isnan, pemilik @hidroponikuntuksemua, menjelaskan hidroponik diklasifikasikan menjadi dua, yakni pasif dan aktif. Hidroponik pasif ialah yang airnya tergenang. Air hanya berada di wadah dan tidak mengalir. Sementara hidroponik aktif, air mengalir menggunakan pompa dengan wadah pipa paralon.
Sejatinya, teknik hidroponik ini mudah dilakukan. Bahkan, mereka yang tidak pernah bercocok tanam atau ada alasan keterbatasan tempat, kini mampu melakukannya.
"Menggunakan paralon juga bisa di tempat kecil karena hanya membutuhkan ruang 40x60 cm. Jika hanya di boks atau air menggenang lebih kecil lagi, yakni hanya 35x37 cm," kata Isnan.
Bahkan, untuk pemula bisa juga hanya menggunakan ember yang dapat diisi 10 liter atau ember bekas cat. Tutup ember tersebut hanya dilubangi lima untuk menjadi lubang tanam.
Seperti bertanam pada umumnya, perawatan hidroponik cukup dicek saat pagi dan sore hari. Itu pun tanpa adanya aktivitas apa pun, melainkan hanya memastikan mereka mendapat sinar matahari yang cukup. Sementara jika berada di tempat yang panas, itu perlu disemprot.
"Cek air saja, itu pun 1-2 pekan setelah benih disemai. Air nutrisi jangan sampai habis. Jika sudah berkurang sepertiga, jangan lupa ditambah. Semakin besar tanaman, maka air akan berkurang karena diserap tanaman atau penguapan terlebih jika mendekati panen," ungkap Isnan. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
Saran dia bagi para pemula, selain komitmen untuk bertanam memang dibutuhkan pendampingan. Caranya lewat gabung dengan komunitas atau menggunakan fasilitas tambahan berupa pendampingan dari toko yang menjual alat dan bahan hidroponik.
Jika bercocok tanam di tanah, tanahlah yang menjadi penopang sekaligus berperan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Sementara jika menggunakan hidroponik, nutrisi yang ada di tanah dibuat sendiri dengan cara dilarutkan dalam air. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Mukhiban Isnan, pemilik @hidroponikuntuksemua, menjelaskan hidroponik diklasifikasikan menjadi dua, yakni pasif dan aktif. Hidroponik pasif ialah yang airnya tergenang. Air hanya berada di wadah dan tidak mengalir. Sementara hidroponik aktif, air mengalir menggunakan pompa dengan wadah pipa paralon.
Sejatinya, teknik hidroponik ini mudah dilakukan. Bahkan, mereka yang tidak pernah bercocok tanam atau ada alasan keterbatasan tempat, kini mampu melakukannya.
"Menggunakan paralon juga bisa di tempat kecil karena hanya membutuhkan ruang 40x60 cm. Jika hanya di boks atau air menggenang lebih kecil lagi, yakni hanya 35x37 cm," kata Isnan.
Bahkan, untuk pemula bisa juga hanya menggunakan ember yang dapat diisi 10 liter atau ember bekas cat. Tutup ember tersebut hanya dilubangi lima untuk menjadi lubang tanam.
Seperti bertanam pada umumnya, perawatan hidroponik cukup dicek saat pagi dan sore hari. Itu pun tanpa adanya aktivitas apa pun, melainkan hanya memastikan mereka mendapat sinar matahari yang cukup. Sementara jika berada di tempat yang panas, itu perlu disemprot.
"Cek air saja, itu pun 1-2 pekan setelah benih disemai. Air nutrisi jangan sampai habis. Jika sudah berkurang sepertiga, jangan lupa ditambah. Semakin besar tanaman, maka air akan berkurang karena diserap tanaman atau penguapan terlebih jika mendekati panen," ungkap Isnan. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
Saran dia bagi para pemula, selain komitmen untuk bertanam memang dibutuhkan pendampingan. Caranya lewat gabung dengan komunitas atau menggunakan fasilitas tambahan berupa pendampingan dari toko yang menjual alat dan bahan hidroponik.
tulis komentar anda