Duh! Nasib Pedagang Pernak-Pernik Makin Ngenes Terdampak Covid-19
Minggu, 20 September 2020 - 11:48 WIB
JAKARTA - Imbas yang ditimbulkan akibat wabah corona virus cukup dirasakan bagi pelaku UMKM tak terkecuali para pedagang pernak-pernik. Penjualan yang sebelumnya laris manis sebelum pandemi Covid-19 tapi saat ini sepi pembeli.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun gencar mengampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia salah satunya produk pernak-pernik UMKM di daerah. Upaya tersebut untuk mendongkrak agar penjualan pernak-pernik di tengah pandemi Covid-19.
"Ini penting kita perkuat melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar tidak ragu membeli produk pernak-pernik yang dihasilkan UMKM. Gerakan Bangga Buatan Indonesia menurut saya ini sangat penting, terutama untuk mendorong produk UMKM." ujar Teten, di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
Menurut dia sebelum terjadinya pandemi Covid-19 penjualan pernak-pernik, fesyen dan home decoration laku keras baik di dalam maupun di luar negeri. Namun penjualan tersebut kandas setelah adanya wabah corona virus. "Sebelum pandemi, cukup besar permintaan di luar negeri dan sudah masuk dalam top list untuk dikurasi ke pasar global. Sayang, ketika pandemi permintaan terganggu," kata dia.
Ia pun menyiapkan berbagai program agar bisa beradaptasi agar bisa bangkit dengan berinovasi produk. Dengan demikian, diharapkan dapat mengikuti perkembangan market baru serta terus memperkuat custom culture produk. "Ini yang kita proses, agar dapat beradaptasi dan mengubah orientasi bisnis, lalu berinovasi produk termasuk memanfaatkan platform digital untuk marketing mereka," katanya.
Teten juga mendorong agar UMKM melakukan transformasi pemanfaatan teknologi dalam proses produksi, selain juga memanfaatkan hasil riset dan SDM unggul dalam mengembangkan produk UMKM. Hal terpenting adalah bagaimana ekosistem UMKM dapat berkembang.
"Selama periode ini, beberapa kementerian melakukan pendampingan, edukasi, kurasi, dan inkubasi agar UMKM melakukan pergeseran dari situasi kini, dan bertransformasi ke arah yang lebih baik, agar UMKM bisa mengambil ruang peran di pasar domestik dan global," tandasnya.
Produk-produk UMKM memiliki keunggulan yang sangat diminati pasar global sebelum pandemi terjadi. Untuk itu, Teten berharap, melalui gerakan tersebut UMKM di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang telah menyebabkan kendala dari sisi supply dan demand. "Kita punya keunggulan domestik berupa ketersediaan bahan baku, baik bahan endemik maupun hasil tambang, dan saya kira kita kaya dengan budaya seni yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk produksi pernak pernik di Indonesia," katanya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun gencar mengampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia salah satunya produk pernak-pernik UMKM di daerah. Upaya tersebut untuk mendongkrak agar penjualan pernak-pernik di tengah pandemi Covid-19.
"Ini penting kita perkuat melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar tidak ragu membeli produk pernak-pernik yang dihasilkan UMKM. Gerakan Bangga Buatan Indonesia menurut saya ini sangat penting, terutama untuk mendorong produk UMKM." ujar Teten, di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
Menurut dia sebelum terjadinya pandemi Covid-19 penjualan pernak-pernik, fesyen dan home decoration laku keras baik di dalam maupun di luar negeri. Namun penjualan tersebut kandas setelah adanya wabah corona virus. "Sebelum pandemi, cukup besar permintaan di luar negeri dan sudah masuk dalam top list untuk dikurasi ke pasar global. Sayang, ketika pandemi permintaan terganggu," kata dia.
Ia pun menyiapkan berbagai program agar bisa beradaptasi agar bisa bangkit dengan berinovasi produk. Dengan demikian, diharapkan dapat mengikuti perkembangan market baru serta terus memperkuat custom culture produk. "Ini yang kita proses, agar dapat beradaptasi dan mengubah orientasi bisnis, lalu berinovasi produk termasuk memanfaatkan platform digital untuk marketing mereka," katanya.
Teten juga mendorong agar UMKM melakukan transformasi pemanfaatan teknologi dalam proses produksi, selain juga memanfaatkan hasil riset dan SDM unggul dalam mengembangkan produk UMKM. Hal terpenting adalah bagaimana ekosistem UMKM dapat berkembang.
"Selama periode ini, beberapa kementerian melakukan pendampingan, edukasi, kurasi, dan inkubasi agar UMKM melakukan pergeseran dari situasi kini, dan bertransformasi ke arah yang lebih baik, agar UMKM bisa mengambil ruang peran di pasar domestik dan global," tandasnya.
Produk-produk UMKM memiliki keunggulan yang sangat diminati pasar global sebelum pandemi terjadi. Untuk itu, Teten berharap, melalui gerakan tersebut UMKM di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang telah menyebabkan kendala dari sisi supply dan demand. "Kita punya keunggulan domestik berupa ketersediaan bahan baku, baik bahan endemik maupun hasil tambang, dan saya kira kita kaya dengan budaya seni yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk produksi pernak pernik di Indonesia," katanya.
(nng)
tulis komentar anda