Pertamina Tuntaskan Pembangunan BBM Satu Harga Ke-172, Teranyar di Kalimantan Selatan
Minggu, 20 September 2020 - 12:37 WIB
JAKARTA - Sejak mendapat tugas dari Pemerintah untuk membangun lembaga distribusi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), periode 2017 – September 2020, Pertamina telah berhasil menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga di 172 titik. Lokasinya tersebar di seluruh wilayah terluar Indonesia mulai dari Pulau Maluku- Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera hingga Pulau Jawa.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pada tahun 2020 Pertamina telah menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga di 12 titik dari target 83 titik pada akhir tahun 2020. Ke-12 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (2 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), NTB (1 titik) dan Papua (3 titik). Saat ini 56 titik sedang dalam tahap pembangunan dan sisanya proses perijinan.
“Kami optimis akan menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga tahun 2020 sesuai yang telah ditargetkan, sehingga akhir tahun totalnya akan mencapai 243 titik. Sementara pada periode 2021 – 2024, sesuai road map, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga sebanyak 247 titik, sehingga total akan mencapai 500 titik BBM Satu Harga," ungkap Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Lembaga Penyalur BBM teranyar yang diresmikan pada Rabu (16/9/2020) berlokasi di Desa Kabun, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Peresmian SPBU 64.712.04 ini merupakan titik BBM Satu Harga ke-3 di Kalimantan Selatan atau ke-37 di Pulau Kalimantan. Hadir dalam peresmian ini, Kepala Seksi Pengaturan Pendistribusian BBM BPH Migas Joko Kristadi, Bupati Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry, Sales Branch Manager Rayon V Kalselteng, Kabag Sumda Polres Hulu Sungai Selatan, Dandim 1003, dan pejabat daerah setempat.
Bupati Hulu Sungai Selatan, H. Achmad Fikry mengatakan kehadiran SPBU 3T di dua kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat berdampak besar bagi masyarakat. Tidak hanya membantu akses Bahan Bakar Minyak lebih mudah, tetapi juga perekonomian masyarakat terdampak karena dapat menikmati BBM dengan harga yang sama.
Masyarakat kini tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar. Perubahan dari solar dan premium dari sekitar Rp 10.000 bahkan lebih untuk 1 liter premium atau solar, kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan satu harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp 6.450/liter dan produk solar seharga Rp 5.150/liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, 4 jam perjalanan darat ditempuh Pertamina dengan menggunakan mobil tangki untuk mengangkut BBM dari titik suplai Integrated Terminal Banjarmasin atau sekitar 155 km hingga ke SPBU.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pada tahun 2020 Pertamina telah menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga di 12 titik dari target 83 titik pada akhir tahun 2020. Ke-12 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (2 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), NTB (1 titik) dan Papua (3 titik). Saat ini 56 titik sedang dalam tahap pembangunan dan sisanya proses perijinan.
“Kami optimis akan menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga tahun 2020 sesuai yang telah ditargetkan, sehingga akhir tahun totalnya akan mencapai 243 titik. Sementara pada periode 2021 – 2024, sesuai road map, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga sebanyak 247 titik, sehingga total akan mencapai 500 titik BBM Satu Harga," ungkap Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Lembaga Penyalur BBM teranyar yang diresmikan pada Rabu (16/9/2020) berlokasi di Desa Kabun, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Peresmian SPBU 64.712.04 ini merupakan titik BBM Satu Harga ke-3 di Kalimantan Selatan atau ke-37 di Pulau Kalimantan. Hadir dalam peresmian ini, Kepala Seksi Pengaturan Pendistribusian BBM BPH Migas Joko Kristadi, Bupati Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry, Sales Branch Manager Rayon V Kalselteng, Kabag Sumda Polres Hulu Sungai Selatan, Dandim 1003, dan pejabat daerah setempat.
Bupati Hulu Sungai Selatan, H. Achmad Fikry mengatakan kehadiran SPBU 3T di dua kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat berdampak besar bagi masyarakat. Tidak hanya membantu akses Bahan Bakar Minyak lebih mudah, tetapi juga perekonomian masyarakat terdampak karena dapat menikmati BBM dengan harga yang sama.
Masyarakat kini tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar. Perubahan dari solar dan premium dari sekitar Rp 10.000 bahkan lebih untuk 1 liter premium atau solar, kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan satu harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp 6.450/liter dan produk solar seharga Rp 5.150/liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, 4 jam perjalanan darat ditempuh Pertamina dengan menggunakan mobil tangki untuk mengangkut BBM dari titik suplai Integrated Terminal Banjarmasin atau sekitar 155 km hingga ke SPBU.
(srf)
tulis komentar anda