Cara Menghitung Pekerjaan Pemasangan Plafon Rumah
Rabu, 15 April 2020 - 12:09 WIB
Agus Kriswandi Basyari
Pitaloka Land
Pekan ini saya akan berbicara tentang pemasangan plafon rumah. Tulisan ini merupakan rangkaian pekerjaan setelah pemasangan keramik lantai. Pemasangan plafon merupakan tahapan pekerjaan yang bisa dilakukan berikutnya.
Plafon rumah adalah pembatas ruang-ruang rumah dengan rangka atap dan tap. Jenis plafon bisa berbeda tergantung bahan baku yang dipakai. Plafon yang umum digunakan masyarakat Indonesia antara lain plafon gribik yang terbuat dari anyaman bambu yang disusun sedemikian rupa, plafon tripleks, plafon berbahan baku GRC, dan plafon dari gipsum yang tengah digandrungi masyarakat saat ini.
Pada tulisan kali ini, pemasangan plafon akan berfokus pada jenis plafon berbahan baku gipsum. Pekerjaan ini memerlukan bahan baku antara lain papan gipsum dengan merek umum yang beredar di Indonesia adalah Jayaboard dan Elephant.
Biasanya papan gipsum berukuran 120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm. Bahan baku kedua adalah batangan besi yang disebut hollow. Hollow memiliki dimensi 4 x 2 cm dan 4 x 4 cm dengan panjang 4 meter per batang.
Bahan baku ketiga adalah bahan tambahan berupa kain kasa, paku beton, kompon, sekrup khusus gipsum, serta lis gipsum yang berfungsi sebagai penutup dan estetika.
Sebagai gambaran, pemasangan plafon akan mengacu pada ukuran rumah 36 m2 atau lebih umum tipe 36. Dengan demikian, volume, bahan baku, dan upah kerja dapat dihitung berdasarkan harga per satuan meter.
Pemasangan plafon berukuran 36 m2 membutuhkan gipsum sebanyak 13 lembar. Kalau di pasaran harga gipsum Rp55.000 per lembar, dibutuhkan biaya sebesar Rp715.000. Sementara kebutuhan hollow sebanyak 60 batang dengan harga satuan Rp23.000, sehingga biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1.380.000.
Pitaloka Land
Pekan ini saya akan berbicara tentang pemasangan plafon rumah. Tulisan ini merupakan rangkaian pekerjaan setelah pemasangan keramik lantai. Pemasangan plafon merupakan tahapan pekerjaan yang bisa dilakukan berikutnya.
Plafon rumah adalah pembatas ruang-ruang rumah dengan rangka atap dan tap. Jenis plafon bisa berbeda tergantung bahan baku yang dipakai. Plafon yang umum digunakan masyarakat Indonesia antara lain plafon gribik yang terbuat dari anyaman bambu yang disusun sedemikian rupa, plafon tripleks, plafon berbahan baku GRC, dan plafon dari gipsum yang tengah digandrungi masyarakat saat ini.
Pada tulisan kali ini, pemasangan plafon akan berfokus pada jenis plafon berbahan baku gipsum. Pekerjaan ini memerlukan bahan baku antara lain papan gipsum dengan merek umum yang beredar di Indonesia adalah Jayaboard dan Elephant.
Biasanya papan gipsum berukuran 120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm. Bahan baku kedua adalah batangan besi yang disebut hollow. Hollow memiliki dimensi 4 x 2 cm dan 4 x 4 cm dengan panjang 4 meter per batang.
Bahan baku ketiga adalah bahan tambahan berupa kain kasa, paku beton, kompon, sekrup khusus gipsum, serta lis gipsum yang berfungsi sebagai penutup dan estetika.
Sebagai gambaran, pemasangan plafon akan mengacu pada ukuran rumah 36 m2 atau lebih umum tipe 36. Dengan demikian, volume, bahan baku, dan upah kerja dapat dihitung berdasarkan harga per satuan meter.
Pemasangan plafon berukuran 36 m2 membutuhkan gipsum sebanyak 13 lembar. Kalau di pasaran harga gipsum Rp55.000 per lembar, dibutuhkan biaya sebesar Rp715.000. Sementara kebutuhan hollow sebanyak 60 batang dengan harga satuan Rp23.000, sehingga biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1.380.000.
Lihat Juga :
tulis komentar anda