Heboh Insentif Kartu Prakerja Buat Booking PSK, Pemerintah: Melukai Hati Rakyat
Senin, 21 September 2020 - 19:55 WIB
JAKARTA - Netizen dikejutkan dengan sebuah postingan mengenai pemanfaatan dana insentif Kartu Prakerja yang viral beberapa hari kemarin. Sebab, dalam unggahan tersebut diceritakan seorang peserta program Kartu Prakerja menggunakan uang insentif tersebut dipakai dalam kegiatan prostitusi untuk memesan pekerja seks komersial (PSK).
(Baca Juga: Insentif Kartu PraKerja Dipakai Bayar Cicilan Motor, Mau Tahu Apa Lagi? )
Head of Communications PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengungkapkan, pihak PMO tidak dapat memantau satu per satu pemanfaatan insentif yang diberikan pemerintah kepada para peserta.
"Perlu dipahami bahwa program Kartu Prakerja menjadi instrumen semi bansos untuk membantu mereka yang terdampak pandemi. Kami berharap agar para penerima Kartu Prakerja menggunakan uang insentifnya untuk menopang kehidupan keluarga atau sebagai modal usaha ," kata Louisa saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (21/9/2020).
Dia pun meminta para peserta tidak menyalahgunakan uang insentif ini yang menurutnya dapat dikatakan sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan melukai hati rakyat. "Karena banyak sekali orang yang membutuhkan Kartu Prakerja," jelasnya.
(Baca Juga: Corona Mengganas, Pelatihan Offline Kartu Prakerja Batal Digelar Tahun Ini )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PMO Kartu Prakerja, Hengki Sihombing mengatakan, banyak peserta yang memanfaatkan uang insentif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya hingga listrik, serta pulsa.
"Hasil survei itu bisa melihat dana khususnya dana insentif yang mereka terima itu ada sekitar Rp 600 ribu setiap bulannya dan kita transfer 4 bulan, itu dana yang mereka gunakan untuk membeli bahan pangan, listrik, bensin, pulsa dan lain-lain," tandasnya.
(Baca Juga: Insentif Kartu PraKerja Dipakai Bayar Cicilan Motor, Mau Tahu Apa Lagi? )
Head of Communications PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengungkapkan, pihak PMO tidak dapat memantau satu per satu pemanfaatan insentif yang diberikan pemerintah kepada para peserta.
"Perlu dipahami bahwa program Kartu Prakerja menjadi instrumen semi bansos untuk membantu mereka yang terdampak pandemi. Kami berharap agar para penerima Kartu Prakerja menggunakan uang insentifnya untuk menopang kehidupan keluarga atau sebagai modal usaha ," kata Louisa saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (21/9/2020).
Dia pun meminta para peserta tidak menyalahgunakan uang insentif ini yang menurutnya dapat dikatakan sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan melukai hati rakyat. "Karena banyak sekali orang yang membutuhkan Kartu Prakerja," jelasnya.
(Baca Juga: Corona Mengganas, Pelatihan Offline Kartu Prakerja Batal Digelar Tahun Ini )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PMO Kartu Prakerja, Hengki Sihombing mengatakan, banyak peserta yang memanfaatkan uang insentif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya hingga listrik, serta pulsa.
"Hasil survei itu bisa melihat dana khususnya dana insentif yang mereka terima itu ada sekitar Rp 600 ribu setiap bulannya dan kita transfer 4 bulan, itu dana yang mereka gunakan untuk membeli bahan pangan, listrik, bensin, pulsa dan lain-lain," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda