ITDC Kembangkan Proyek Pink Mandalika
Kamis, 24 September 2020 - 08:35 WIB
JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus melakukan pengembangan kawasan destinasi pariwisata yang dikelolanya. Satu di antara proyek pengembangan yang tengah dilaksanakan di The Mandalika adalah proyek Pink Mandalika.
Proyek Pink Mandalika adalah proyek penanaman bunga Bougainville berwarna pink di tujuh bukit di seputar area Jalan Khusus Kawasan (JKK). Adapun total lahan yang akan ditanami mencapai 26,5 hektare (ha) dengan rencana total penanaman 500.000 bibit dalam tiga tahun mendatang. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, sejak Mei 2020 ITDC tengah melakukan penanaman tahap pertama di satu bukit seluas 4 ha dan telah ditanam 16.200 bibit Bouganville pink/ungu. Adapun target penanaman bibit sebanyak 40.000 bibit pada 2020 di bukit tersebut.
Menurut dia, pemilihan bunga Bouganville untuk ditanam di bukit ini karena ketahanan bunga ini terhadap panas dan sesuai dengan iklim Indonesia yakni iklim tropis, kondisi iklim mikro (area pesisir), daerah yang kurang air, dan mudah berkembang biak.
Selain penanaman bibit, lanjut dia, saat ini telah dilaksanakan pula pekerjaan infrastruktur penunjang Pink Mandalika, yaitu penyiapan sumur, jaringan irigasi area, penyiapan lubang tanam dan pupuk komposting, serta jalan akses untuk pemeliharaan. Proyek tahap pertama ini ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.
“Proyek dengan tema Pink Hill ini merupakan proyek atraksi wisata yang menggabungkan konsep wisata bunga atau wisata alam dengan program konservasi lingkungan. Pink Hill yang terletak di sekitar JKK ini akan menjadi objek wisata baru yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat berlangsungnya event balap motor di The Mandalika,” ungkap Wirawan dalam siaran persnya kemarin. (Baca juga: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
Dia menuturkan, proyek ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Provinsi NTB dalam menyalurkan pupuk komposting dan bibit bunga. Selain itu, proyek juga dilaksanakan dalam bentuk program padat karya dengan melibatkan masyarakat sekitar yang berasal dari desa penyangga The Mandalika, khususnya masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Saat ini telah terserap sejumlah kurang lebih 15 orang warga lokal yang berasal dari Desa Sukadana, Lombok Tengah, di mana mereka dilibatkan untuk bekerja sebagai gardener, perawat tanaman, dan operasional taman,” jelasnya.
Selain proyek Pink Mandalika , ada sejumlah proyek aktif lain dalam kawasan yang juga dilaksanakan dengan melibatkan warga sekitar The Mandalika, antara lain proyek pembangunan pengendali banjir yang dilaksanakan bekerja sama dengan instansi PU Balai Wilayah Sungai dengan serapan tenaga kerja lokal mencapai 34 orang, proyek pembangunan jalan akses Gerupuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 80-90 orang, dan proyek JKK diperkirakan menyerap tenaga kerja lokal (langsung dan tidak langsung saat proyek masih berjalan) sebanyak 3.000 orang. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
“Pelibatan masyarakat sekitar The Mandalika untuk menjadi subjek dalam pengembangan destinasi wisata ini merupakan salah satu fokus perhatian kami sehingga semakin banyak masyarakat khususnya warga NTB dan Lombok Tengah yang merasakan manfaat sosial ekonomi dari keberadaan ITDC dan The Mandalika,” pungkasnya. (Rakhmat Baihaqi)
Proyek Pink Mandalika adalah proyek penanaman bunga Bougainville berwarna pink di tujuh bukit di seputar area Jalan Khusus Kawasan (JKK). Adapun total lahan yang akan ditanami mencapai 26,5 hektare (ha) dengan rencana total penanaman 500.000 bibit dalam tiga tahun mendatang. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, sejak Mei 2020 ITDC tengah melakukan penanaman tahap pertama di satu bukit seluas 4 ha dan telah ditanam 16.200 bibit Bouganville pink/ungu. Adapun target penanaman bibit sebanyak 40.000 bibit pada 2020 di bukit tersebut.
Menurut dia, pemilihan bunga Bouganville untuk ditanam di bukit ini karena ketahanan bunga ini terhadap panas dan sesuai dengan iklim Indonesia yakni iklim tropis, kondisi iklim mikro (area pesisir), daerah yang kurang air, dan mudah berkembang biak.
Selain penanaman bibit, lanjut dia, saat ini telah dilaksanakan pula pekerjaan infrastruktur penunjang Pink Mandalika, yaitu penyiapan sumur, jaringan irigasi area, penyiapan lubang tanam dan pupuk komposting, serta jalan akses untuk pemeliharaan. Proyek tahap pertama ini ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.
“Proyek dengan tema Pink Hill ini merupakan proyek atraksi wisata yang menggabungkan konsep wisata bunga atau wisata alam dengan program konservasi lingkungan. Pink Hill yang terletak di sekitar JKK ini akan menjadi objek wisata baru yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat berlangsungnya event balap motor di The Mandalika,” ungkap Wirawan dalam siaran persnya kemarin. (Baca juga: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
Dia menuturkan, proyek ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Provinsi NTB dalam menyalurkan pupuk komposting dan bibit bunga. Selain itu, proyek juga dilaksanakan dalam bentuk program padat karya dengan melibatkan masyarakat sekitar yang berasal dari desa penyangga The Mandalika, khususnya masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Saat ini telah terserap sejumlah kurang lebih 15 orang warga lokal yang berasal dari Desa Sukadana, Lombok Tengah, di mana mereka dilibatkan untuk bekerja sebagai gardener, perawat tanaman, dan operasional taman,” jelasnya.
Selain proyek Pink Mandalika , ada sejumlah proyek aktif lain dalam kawasan yang juga dilaksanakan dengan melibatkan warga sekitar The Mandalika, antara lain proyek pembangunan pengendali banjir yang dilaksanakan bekerja sama dengan instansi PU Balai Wilayah Sungai dengan serapan tenaga kerja lokal mencapai 34 orang, proyek pembangunan jalan akses Gerupuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 80-90 orang, dan proyek JKK diperkirakan menyerap tenaga kerja lokal (langsung dan tidak langsung saat proyek masih berjalan) sebanyak 3.000 orang. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
“Pelibatan masyarakat sekitar The Mandalika untuk menjadi subjek dalam pengembangan destinasi wisata ini merupakan salah satu fokus perhatian kami sehingga semakin banyak masyarakat khususnya warga NTB dan Lombok Tengah yang merasakan manfaat sosial ekonomi dari keberadaan ITDC dan The Mandalika,” pungkasnya. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
tulis komentar anda