Angkat Potensi Daerah, OJK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kamis, 01 Oktober 2020 - 15:04 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berinisiatif melakukan program strategis yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengungkit potensi ekonomi di daerah, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan layanan keuangan dari hulu sampai hilir, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Hal ini untuk mewujudkan visi industri jasa keuangan yang dapat memajukan kesejahteraan umum.
"Kami meyakini bahwa masih banyak potensi-potensi di daerah untuk dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional . Potensi pertumbuhan ada di daerah untuk tumbuh lebih cepat lagi," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
(Baca Juga: Ekonomi RI Minus, Bos OJK : Tidak Berlebihan untuk Tetap Bersyukur)
Menurut dia, berbagai program telah dilakukan OJK dengan mendorong perluasan akses keuangan di daerah dan masyarakat atau usaha kecil dan ultra mikro, seperti misalnya Bank Wakaf Mikro (BWM), program Jaring, Laku Pandai, TPAKD, BumDes Center dan Pilot Project KUR Klaster di berbagai daerah.
"Kami menginisiasi pengembangan BUMDes melalui program BUMDesa Center yang kini telah terbentuk 29 BUMDesa Center di Sumsel, Kaltim, Jawa, NTT, dan Papua. Saat ini kami juga mensinergikan program BUMDesa Center dengan program Bank Wakaf Mikro," kata Wimboh.
Selain itu, ungkap dia, OJK berinovasi untuk melayani masyarakat di berbagai daerah guna mendapatkan akses pembiayaan yang cepat, mudah dan murah melalui program kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam forum TPAKD melalui skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR).
Hingga 22 September lalu, lanjut Wimboh, telah terdapat 19 TPAKD yang mengimplementasikan skema K/PMR ini mulai dari Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta, Provinsi Sumut, NTT, Kab. Tabalong Kalsel, Malang, Lombok Timur dan lainnya, dengan nilai penyaluran Rp585,7 miliar mencakup 47.800 debitur.
Selain itu, tambahnya, untuk mengakselerasi penyaluran KUR, OJK telah mengembangkan pilot KUR Klaster di desa Karang Sari, Sumatera Selatan, dengan mengoptimalkan peran BUMDes yang akan didorong secara masif ke berbagai daerah.
Wimboh mengungkapkan, untuk mendorong perkembangan UMKM, OJK mengeluarkan program digitalisasi UMKM dengan go digital UMKM, sehingga dapat bertahan di era new normal, sejalan dengan kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi digital kian yang meningkat dan menjadi suatu kebiasaan baru di masa pendemi ini.
"Kami meyakini bahwa masih banyak potensi-potensi di daerah untuk dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional . Potensi pertumbuhan ada di daerah untuk tumbuh lebih cepat lagi," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
(Baca Juga: Ekonomi RI Minus, Bos OJK : Tidak Berlebihan untuk Tetap Bersyukur)
Menurut dia, berbagai program telah dilakukan OJK dengan mendorong perluasan akses keuangan di daerah dan masyarakat atau usaha kecil dan ultra mikro, seperti misalnya Bank Wakaf Mikro (BWM), program Jaring, Laku Pandai, TPAKD, BumDes Center dan Pilot Project KUR Klaster di berbagai daerah.
"Kami menginisiasi pengembangan BUMDes melalui program BUMDesa Center yang kini telah terbentuk 29 BUMDesa Center di Sumsel, Kaltim, Jawa, NTT, dan Papua. Saat ini kami juga mensinergikan program BUMDesa Center dengan program Bank Wakaf Mikro," kata Wimboh.
Selain itu, ungkap dia, OJK berinovasi untuk melayani masyarakat di berbagai daerah guna mendapatkan akses pembiayaan yang cepat, mudah dan murah melalui program kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam forum TPAKD melalui skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR).
Hingga 22 September lalu, lanjut Wimboh, telah terdapat 19 TPAKD yang mengimplementasikan skema K/PMR ini mulai dari Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta, Provinsi Sumut, NTT, Kab. Tabalong Kalsel, Malang, Lombok Timur dan lainnya, dengan nilai penyaluran Rp585,7 miliar mencakup 47.800 debitur.
Selain itu, tambahnya, untuk mengakselerasi penyaluran KUR, OJK telah mengembangkan pilot KUR Klaster di desa Karang Sari, Sumatera Selatan, dengan mengoptimalkan peran BUMDes yang akan didorong secara masif ke berbagai daerah.
Wimboh mengungkapkan, untuk mendorong perkembangan UMKM, OJK mengeluarkan program digitalisasi UMKM dengan go digital UMKM, sehingga dapat bertahan di era new normal, sejalan dengan kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi digital kian yang meningkat dan menjadi suatu kebiasaan baru di masa pendemi ini.
tulis komentar anda