Pengamat Puji Strategi Kementan Manfaatkan Lahan Gambut untuk Pertanian

Selasa, 05 Mei 2020 - 22:53 WIB
Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian. Foto/Dok.Kementan
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana menggunakan lahan gambut untuk meningkatkan produksi pertanian di tengah ancaman kekeringan yang mungkin melanda setelah masa panen raya. Cadangan air di lahan gambut dinilai cukup guna menangkal musim kemarau yang dapat berimbas ke produktivitas pertanan, terutama setelah masa panen raya.

Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Suwardi, menilai upaya itu sebagai strategi jitu, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi virus corona.

Menurutnya, lahan gambut mempunyai nilai ekonomis yang optimal jika memang ingin dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya komoditas pangan secara serius ke depannya.



"Untuk beberapa komoditas, memang tidak semuanya dapat diandalkan punya manfaat ekonomis serta kompetitif. Namun keseriusan pemerintah untuk mengelola lahan gambut harus didukung," ujar Suwardi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (5/5/2020).

Kendati demikian, ia menyarankan pemerintah mulai dapat membidik komoditas pangan yang bakal dibudidayakan di lahan gambut. Hal itu diperlukan agar saat mulai musim kemarau di fase tanam kedua, lahan itu tetap produktif sehingga menunjang kesejahteraan masyarakat.

Pemilihan komoditas tanaman untuk budidaya di lahan gambut ini memang harus dipilih yang dapat berproduksi baik saja. Dengan begitu, pemanfaatan yang dilakukan juga ikut memperbaiki kualitas lahan gambut.

"Harus mengembangkan komoditas unggulan untuk kesejahteraan serta kualitas sumber daya manusia melalui lahan gambut," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah bersiap memanfaatkan pengelolaan lahan gambut agar tetap menjaga produksi pangan saat musim kemarau di masa pandemi virus corona. Sampai kini diperkirakan ada sebanyak satu juta hektar lahan gambut di Indonesia yang dapat difungsikan.
(bon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More