Flexible Office Jadi Tren Perkantoran Selama Pandemi

Rabu, 07 Oktober 2020 - 13:15 WIB
Sementara pada semester I/2020, pasar coworking space Jakarta hanya mengalami sedikit penambahan ruang baru, yakni sebanyak 15.000 meter persegi. Beberapa operator yang melakukan ekspansi pada tahun ini adalah CoHive, Connext, GoWork, Kedasi, Ko+labora, UnionSpace, danWellspaces.com. (Baca juga: UU Ciptaker Membuat Dunia Pendidikan Semakin Komersial)

Capaian tersebut lebih sedikit dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada saat itu, penambahan ruang kerja bersama tercatat seluas 40.000 meter persegi.

Dengan ekspansi baru, total pasokan ruang kerja bersama saat ini sekitar 200.000 meter persegi. Dengan kata lain, ruang seluas 200.000 meter persegi di Jakarta itu diperebutkan oleh 180 operator.

WeWork, perusahaan global yang mengendalikan sejumlah coworking space terbesar dunia, termasuk di Indonesia, justru mulai meredup. Menurut Anton, mereka tidak akan melakukan ekspansi secara agresif karena mengalami banyak kendala.

"Mulai dari salah melakukan perhitungan (kalkulasi) bisnis hingga kondisi bisnis secara umum yang sedikit banyak memengaruhi ekspansi mereka," ungkap Anton. (Lihat videonya: Pasal Kontroversial UU Ciptaker Dianggap Merugikan Buruh)

Sementara pemain lainnya yang terdeteksi menutup usahanya adalah operator-operator lokal skala kecil. Secara umum, nasib sektor perkantoran ke depan akan mengalami tekanan. Di CBD Jakarta, hingga akhir 2020, tingkat penyerapan ruang kantor masih akan minim, hingga 30 sampai 35.

Akibatnya, potensi ruang kosong perkantoran pun meningkat menjadi sekitar 27% dari sebelumnya 25% pada semester I/2020. Harga sewa pun akan tertekan, tetap di angka Rp180.000–230.000 per meter persegi per bulan. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More