Saat Penjualan Eceran di Wilayah Anies Terjungkal, di Kota Risma Malah Naik
Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:02 WIB
JAKARTA - Survei Bank Indonesia mencatat, kinerja penjualan eceran menunjukkan perbaikan di hampir seluruh kota pada Agustus 2020. Dari sepuluh kota yang disurvei, penjualan eceran di Kota Makassar dan Surabaya tercatat positif dan meningkat masing-masing sebesar 4,0% (yoy) dan 3,8% (yoy) pada Agustus 2020. ( Baca juga:BEI Umumkan 25 Perusahaan Tercatat Belum Sampaikan Laporan Keuangan Interim )
"Melanjutkan pola bulan sebelumnya, kinerja penjualan eceran pada September 2020 diperkirakan semakin membaik. Perbaikan penjualan eceran diperkirakan terjadi di hampir seluruh kota cakupan survei, meskipun hampir sebagian besar kota masih dalam fase pertumbuhan penjualan yang terkontraksi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Pencapaian penjualan di Kota Makassar dan Surbaya berbeda dengan yang dialami kota-kota besar lainnya. DKI Jakarta , misalnya, penjualan ecerannya terkontraksi sebesar minus 49% (yoy). Kota Denpasar yang merupakan salah satu pusat pariwisata di Bali juga mengalami kontraksi sebesar minus 29, 3% (yoy). ( Baca juga:Ray Rangkuti: Jangan Masyarakatnya yang Selalu Dimohon Bijak dan Taat Hukum )
Sedangkan Kota Banjarmasin penjualan ecerannya minus 42,5% (yoy). Kota medan, kota terbesar di Sumatera, juga mengalami penuruan penjualan sebesar 17,2%.
Selain Kota Surbaya yang meningkat penjualannya, Kota Manado juga mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan kenaikan sebesar 1,3% (yoy).
"Melanjutkan pola bulan sebelumnya, kinerja penjualan eceran pada September 2020 diperkirakan semakin membaik. Perbaikan penjualan eceran diperkirakan terjadi di hampir seluruh kota cakupan survei, meskipun hampir sebagian besar kota masih dalam fase pertumbuhan penjualan yang terkontraksi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Pencapaian penjualan di Kota Makassar dan Surbaya berbeda dengan yang dialami kota-kota besar lainnya. DKI Jakarta , misalnya, penjualan ecerannya terkontraksi sebesar minus 49% (yoy). Kota Denpasar yang merupakan salah satu pusat pariwisata di Bali juga mengalami kontraksi sebesar minus 29, 3% (yoy). ( Baca juga:Ray Rangkuti: Jangan Masyarakatnya yang Selalu Dimohon Bijak dan Taat Hukum )
Sedangkan Kota Banjarmasin penjualan ecerannya minus 42,5% (yoy). Kota medan, kota terbesar di Sumatera, juga mengalami penuruan penjualan sebesar 17,2%.
Selain Kota Surbaya yang meningkat penjualannya, Kota Manado juga mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan kenaikan sebesar 1,3% (yoy).
(uka)
tulis komentar anda