Merger Bank Syariah BUMN Ditarget Terwujud Februari 2021
Selasa, 13 Oktober 2020 - 21:16 WIB
JAKARTA - Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunadi mengatakan, pihaknya tengah membereskan urusan perizinan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merger tiga perbankan syariah BUMN . Nantinya di minggu ketiga Oktober, baru akan melakukan tahap penyampaian rencana merger.
"Nanti di minggu ketiga Oktober ada announcement merger, kita urus perizinan ke OJK pasar modal dan OJK perbankan. Diharapkan Februari 2021 baru terjadi little merger, di situ sebenarnya secara resmi terjadi merger," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunadi dalam video virtual, Selasa (13/10/2020).
(Baca Juga: Soal Merger Bank Syariah BUMN, Belum Ada Nama yang Digunakan )
Dia juga sudah melaporkan seluruh dokumen perusahaan dan poin-poin perjanjian di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga diproyeksi, BUMN Syariah itu baru akan terbentuk di Februari 2021 setelah semua proses tersebut selesai.
"Untuk itu, penggabungan ini jadi punya modal cukup, bisnis yang lebih besar," jelasnya.
(Baca Juga: Ah Ternyata, 'Perkawinan' Bank Syariah BUMN Belum Sah )
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Apik Wijayanto mengungkapkan, bahwa bank syariah nasional masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang karena market share yang masih relatif kecil.
“Dengan pembentukan satu bank syariah yang solid, kuat, dan besar, maka akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia," tandasnya.
"Nanti di minggu ketiga Oktober ada announcement merger, kita urus perizinan ke OJK pasar modal dan OJK perbankan. Diharapkan Februari 2021 baru terjadi little merger, di situ sebenarnya secara resmi terjadi merger," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunadi dalam video virtual, Selasa (13/10/2020).
(Baca Juga: Soal Merger Bank Syariah BUMN, Belum Ada Nama yang Digunakan )
Dia juga sudah melaporkan seluruh dokumen perusahaan dan poin-poin perjanjian di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga diproyeksi, BUMN Syariah itu baru akan terbentuk di Februari 2021 setelah semua proses tersebut selesai.
"Untuk itu, penggabungan ini jadi punya modal cukup, bisnis yang lebih besar," jelasnya.
(Baca Juga: Ah Ternyata, 'Perkawinan' Bank Syariah BUMN Belum Sah )
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Apik Wijayanto mengungkapkan, bahwa bank syariah nasional masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang karena market share yang masih relatif kecil.
“Dengan pembentukan satu bank syariah yang solid, kuat, dan besar, maka akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda