Pitaloka Land Luncurkan Rumah Custome Corona
Rabu, 15 April 2020 - 18:08 WIB
JAKARTA - Pandemi corona bukan hanya berdampak pada sisi kesehatan, tapi juga pada aspek-aspek kehidupan masyarakat lainnya. Salah satu di antaranya adalah pada sektor ekonomi.
Para pengamat ekonomi berpendapat akan terjadi resesi dunia secara merata. Tanda-tanda resesi mulai terlihat dengan munculnya fenomena terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, berkurangnya pendapatan, dan menurunnya daya beli masyarakat. Kondisi demikian akan terjadi pada sektor ekonomi termasuk properti.
Karena itu, menghadapi kondisi demikian, Pitaloka Land sebagai perusahaan yang bergerak di sektor properti (developer) merespons dengan melakukan langkah strategis berupa gagasan dan ide yang kreatif dan inovatif dalam bentuk pembangunan Rumah Custome Corona (RCC).
“Program ini merupakan program di mana konsumen dapat melakukan kebebasan memilih. Konsumen bebas memilih lokasi sesuai keinginan, bebas menentukan bentuk dan ukuran rumah, serta bebas menentukan harga sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Rumah Custome Corona diadaptasi berdasarkan kondisi dari dampak pendemi corona yang terjadi,” ujar Dirut Pitaloka Land Agus Kriswandi Basyari, kemarin.
Pitaloka Land merancang program rumah ini dengan menitikberatkan pada sisi harga rumah yang dikembangkan. Harga rumah yang ditawarkan memiliki variasi relatif sangat terjangkau sehingga memberikan peluang para konsumen yang dilanda krisis untuk tetap bisa memiliki rumah.
Harga rumah yang ditawarkan dengan tipe 21 dan luas lahan 60 meter persegi dengan lahan seharga Rp500.000 per meter, Pitaloka Land menawarkan dengan harga sebesar Rp165.300.000. Harga tersebut sudah termasuk pajak, biaya proses, dan legal.
“Konsumen hanya perlu menyiapkan uang muka sebesar 10% hingga 15% dari harga jual. Untuk harga demikian besaran angsuran untuk tenor 20 tahun senilai Rp1.100.000 per bulan. Artinya, bagi calon konsumen yang memiliki penghasilan per bulan Rp4 juta ke bawah sangat mungkin memiliki rumah,” tegas Agus.
Direktur Operasional Pitaloka Land M Syaryadi menambahkan, program Rumah Custome Corona juga bisa dibangun di atas tanah yang sudah dimiliki calon konsumen. Hanya, syarat mutlak untuk legalitas lahan harus sudah bersertifikat hak milik dan berada di pinggir jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Dalam kondisi demikian, Pitaloka Land bertindak melakukan pembangunan rumahnya saja sesuai dengan keinginan calon konsumen. Tentu saja dengan pola ini harga rumah jauh lebih murah dan akan sangat terjangkau.
Dalam mengembangkan pembangunan Rumah Custome Corona, Pitaloka Land bertindak sebagai pengembang. Artinya, Pitaloka Land yang berhubungan melakukan pengurusan segala aspek yang dibutuhkan mulai dari penyediaan dana pembangunan, pengurusan perizinan, pengurusan penyediaan KPR ke bank, melakukan pembangunan unit pengurusan pajak dan semua aspek yang berhubungan dengan transaksi jual beli rumah yang diinginkan konsumen.
“Dengan demikian, pihak konsumen tidak lagi direpotkan, tinggal terima beres. Pitaloka Land berharap program ini dapat memberi konstribusi dan memberi layanan kepada masyarakat yang ingin memiliki rumah pada saat krisis pandemi korona,” ujar Didi. (M Ridwan)
Para pengamat ekonomi berpendapat akan terjadi resesi dunia secara merata. Tanda-tanda resesi mulai terlihat dengan munculnya fenomena terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, berkurangnya pendapatan, dan menurunnya daya beli masyarakat. Kondisi demikian akan terjadi pada sektor ekonomi termasuk properti.
Karena itu, menghadapi kondisi demikian, Pitaloka Land sebagai perusahaan yang bergerak di sektor properti (developer) merespons dengan melakukan langkah strategis berupa gagasan dan ide yang kreatif dan inovatif dalam bentuk pembangunan Rumah Custome Corona (RCC).
“Program ini merupakan program di mana konsumen dapat melakukan kebebasan memilih. Konsumen bebas memilih lokasi sesuai keinginan, bebas menentukan bentuk dan ukuran rumah, serta bebas menentukan harga sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Rumah Custome Corona diadaptasi berdasarkan kondisi dari dampak pendemi corona yang terjadi,” ujar Dirut Pitaloka Land Agus Kriswandi Basyari, kemarin.
Pitaloka Land merancang program rumah ini dengan menitikberatkan pada sisi harga rumah yang dikembangkan. Harga rumah yang ditawarkan memiliki variasi relatif sangat terjangkau sehingga memberikan peluang para konsumen yang dilanda krisis untuk tetap bisa memiliki rumah.
Harga rumah yang ditawarkan dengan tipe 21 dan luas lahan 60 meter persegi dengan lahan seharga Rp500.000 per meter, Pitaloka Land menawarkan dengan harga sebesar Rp165.300.000. Harga tersebut sudah termasuk pajak, biaya proses, dan legal.
“Konsumen hanya perlu menyiapkan uang muka sebesar 10% hingga 15% dari harga jual. Untuk harga demikian besaran angsuran untuk tenor 20 tahun senilai Rp1.100.000 per bulan. Artinya, bagi calon konsumen yang memiliki penghasilan per bulan Rp4 juta ke bawah sangat mungkin memiliki rumah,” tegas Agus.
Direktur Operasional Pitaloka Land M Syaryadi menambahkan, program Rumah Custome Corona juga bisa dibangun di atas tanah yang sudah dimiliki calon konsumen. Hanya, syarat mutlak untuk legalitas lahan harus sudah bersertifikat hak milik dan berada di pinggir jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Dalam kondisi demikian, Pitaloka Land bertindak melakukan pembangunan rumahnya saja sesuai dengan keinginan calon konsumen. Tentu saja dengan pola ini harga rumah jauh lebih murah dan akan sangat terjangkau.
Dalam mengembangkan pembangunan Rumah Custome Corona, Pitaloka Land bertindak sebagai pengembang. Artinya, Pitaloka Land yang berhubungan melakukan pengurusan segala aspek yang dibutuhkan mulai dari penyediaan dana pembangunan, pengurusan perizinan, pengurusan penyediaan KPR ke bank, melakukan pembangunan unit pengurusan pajak dan semua aspek yang berhubungan dengan transaksi jual beli rumah yang diinginkan konsumen.
“Dengan demikian, pihak konsumen tidak lagi direpotkan, tinggal terima beres. Pitaloka Land berharap program ini dapat memberi konstribusi dan memberi layanan kepada masyarakat yang ingin memiliki rumah pada saat krisis pandemi korona,” ujar Didi. (M Ridwan)
(yuds)
tulis komentar anda