Target Serapan Anggaran Tersisa Dua Bulan, Sri Mulyani Optimalkan APBN
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 05:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangam (Kemenkeu) bakal mendorong APBN 2020 bisa terealisasi secara optimal dalam 2,5 bulan mendatang. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pnyerapan anggaran ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor demand atau permintaan.
"Kami berharap bahwa APBN dalam waktu yang hanya sekarang tinggal dua setengah bulan bisa betul-betul dimaksimalkan. Ini untuk bisa meningkatkan pemulihan ekonomi terutama dari sisi demand," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (22/10/2020).
Kata dia, sektor demand mulai meningkat maka dapat mendorong geliat aktivitas produksi. Hal ini akan berdampak positif bagi kinerja sisi supply. "Ini pada akhirnya target inflasi akan tetap pada tingkat yang kita inginkan, yaitu yang memberikan insentif kepada dunia usaha atau sektor produksi. Karena ada kepastian harga yang stabil, dan bagi sisi permintaan daya belinya tetap terjaga," paparnya.
Maka dari itu, saat ini pemerintah melalui Kementerian/lembaga terus berupaya merumuskan kebijakan yang efektif untuk mewujudkan keseimbangan inflasi. "Ini akan menjaga kinerja ekonomi tidak hanya dari sisi makro ekonomi, namun juga dari sisi mikro. Bahkan, kepada sektor rumah tangga," tandasnya.
"Kami berharap bahwa APBN dalam waktu yang hanya sekarang tinggal dua setengah bulan bisa betul-betul dimaksimalkan. Ini untuk bisa meningkatkan pemulihan ekonomi terutama dari sisi demand," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (22/10/2020).
Kata dia, sektor demand mulai meningkat maka dapat mendorong geliat aktivitas produksi. Hal ini akan berdampak positif bagi kinerja sisi supply. "Ini pada akhirnya target inflasi akan tetap pada tingkat yang kita inginkan, yaitu yang memberikan insentif kepada dunia usaha atau sektor produksi. Karena ada kepastian harga yang stabil, dan bagi sisi permintaan daya belinya tetap terjaga," paparnya.
Maka dari itu, saat ini pemerintah melalui Kementerian/lembaga terus berupaya merumuskan kebijakan yang efektif untuk mewujudkan keseimbangan inflasi. "Ini akan menjaga kinerja ekonomi tidak hanya dari sisi makro ekonomi, namun juga dari sisi mikro. Bahkan, kepada sektor rumah tangga," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda