Hore! Pelni Kaji Kemungkinan Tambah Rute ke Pulau Morotai

Senin, 26 Oktober 2020 - 20:25 WIB
PT Pelni (Persero) mengkaji kemungkinan penambahan rute untuk menyinggahi Pulau Morotai. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) tengah mengkaji kemungkinan menambah rute kapal KM Dorolonda menyinggahi Pulau Morotai. Ini dilakukan menindaklanjuti permintaan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai yang meminta kepada perseroan untuk menambah akses kapal Pelni yang dapat menghubungkan Morotai langsung ke Bitung, Manado.

Permintaan ini disampaikan sebelumnya disampaikan oleh Bupati Morotai Benny Laos saat menerima kunjungan kerja Komisaris Utama Pelni Ali Masykur Musa dan Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Masrul Khalimi pekan lalu.

"Secara langsung Bupati Benny Laos menyampaikan harapannya agar kapal Pelni KM Dorolonda dapat segera masuk ke Morotai dan menghubungkan wilayah ini langsung dengan Bitung di Sulawesi Utara. Bagi kami, ini juga dapat menjadi peluang untuk memberikan alternatif wisata bagi turis asing, khususnya wisatawan China yang kita tahu kunjungan ke Manado yang cukup tinggi untuk melirik wisata alam bawah laut Pulau Morotai yang indah," ungkap Masrul di Jakarta, Senin (26/10/2020).



(Baca Juga: Pelni Dorong Dibukanya Akses Pelabuhan di 18 Wilayah)

Sebagai informasi, rute pelayaran KM Dorolonda, kapasitas angkut 2000 penumpang, saat ini adalah Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Bau Bau - Namlea - Ambon - Ternate - Bitung (PP). Disamping wisata, Masrul menambahkan, Pulau Morotai juga memiliki muatan beku tuna ekor kuning yang memiliki nilai jual ekspor.

"Dua tahun terakhir muatan beku tuna dari Morotai sudah rutin diangkut menggunakan kapal tol laut menuju Surabaya. Tapi tadi Bupati Benny mengungkapkan kemungkinan muatan beku tuna juga dikirim ke Bitung untuk dapat diekspor ke Jepang," ujarnya.

Sebagai catatan, pada tahun 2020, muatan beku yang dikirim dari Morotai dengan tujuan Surabaya menggunakan kapal tol laut mencapai 81 TEUs hingga awal Oktober ini. Pada tahun 2019, Morotai mampu mengirimkan 600 ton tuna beku kualitas ekspor ke Surabaya dengan tujuan Vietnam. Di pasaran, tuna tangkapan Morotai diharga USD9 per kilogram. Rata-rata ukuran tuna tangkapan nelayan di perairan Morotain dapat mencapai kisaran 70 kilogram per ekor.

Dari hasil kunjungan kerja ke Morotai, Masrul meyakini bahwa KM Dorolonda dapat sandar di Pelabuhan Morotai. Ini didasarkan pada hitungan KM Lognus 6 yang memikiki tonase bobot mati (deadweight tonnage) sekitar 9.000 ton, sementara DWT KM Dorolonda hanya 3000 ton. Sementara untuk panjang dermaga di Morotai mencapai 148 meter, dan KM Dorolonda dengan panjang 146 meter dan KM Lognus 6 hanya 122 meter.

"Secara hitungan kasar, KM Dorolonda samgat memungkinkan untuk sandar di Morotai. Hasil kunjungan kerja ini, berikut pemeriksaan kami ke dermaga penumpang, akan kami laporkan dan menjadi bahan evaluasi untuk diusulkan ke Kementerian Perhubungan. Bila diterima, KM Dorolonda dapat mulai berlayar ke Morotai mulai 2021," tutur Masrul.

(Baca Juga: Optimis! Pelni Diprediksi Jumlah Penumpang Naik Desember Nanti)

Pelni sebagai BUMN yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.

Selain angkutan penumpang, Pelni juga mengoperasikan 45 trayek kapal perintis untuk melayani mobilitas penduduk di daerah T3P dengan total 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas yang dilayani. Pelni juga mengoperasikan 20 kapal Rede serta 4 kapal barang, 7 kapal tol laut dan 1 kapal khusus ternak.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More