Konferensi Internasional Garcombs Paparkan Bisnis Era Pandemik hingga Omnibus Law
Senin, 26 Oktober 2020 - 23:18 WIB
JAKARTA - Program Studi dan Hima Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran mengadakan, international conference dan presentasi jurnal ilmiah dalam acara The Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (GARCOMBS). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari berbagai negara dan menghasilkan artikel jurnal nasional serta internasional.
President Garcombs, Erman Sumirat menyatakan, bahwa acara ini sukses karena banyaknya artikel yang masuk yakni 110 artikel ke dalam proceeding, jurnal nasional dan jurnal internasional terindeks scopus setelah proses seleksi dari pada reviewers. “Acara ini berlangsung sangat meriah karena adanya dukungan dari beberapa pihak,” kata Erman, Senin (26/10/2020).
(Baca Juga: New Omni Marcomm )
Sementara itu, President Direktur the Boston Consulting Group Edwin Utama menjelaskan “Advantage in Adversity” dan beberapa contoh perusahaan di dunia yang justru tumbuh saat krisis .
Senior Advisor dari Price WaterHouse Coopers (PwC), David Wake juga menyampaikan presentasi mengenai tantangan dunia keuangan dan perbankan di saat pandemic.
Garcombs dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti dan Dekan FEB Unpad Prof. Yudi Azis. Kemudian digelar presentasi paralel dengan para pakar seperti Prof. Popy Rufaidah Atase Dikbud Indonesia untuk Amerika dari Washington DC, Prof. barry Williams (Monash Business School), Prof. Richad Badham (Macquarie Business School Australia), dan Prof. Nazari (University of Malaya).
(Baca Juga: Kecepatan Adaptasi Jadi Kunci Pemulihan Bisnis di Tengah Pandemi )
Kemudian, dilaksanakan diseminasi mengenai kiat untuk menghadapi situasi pandemic yang disampaikan oleh Ketua Prodi DIM Unpad Dr. Sulaeman Rahman. Ada juga diskusi Pentahelix ABGM oleh Atalia Praratya Ridwan Kamil mengenai ekonomi kreatif di Jawa Barat, Inka Yusgiantoro dari OJK, serta Fithri Hadi selaku Direktur PT Bursa Efek Indonesia yang membahas dunia keuangan dan pasar modal saat ini, dan dampak omnibus law terhadap sektor usaha dari aspek bisnis serta situasi media saat ini.
Acara ini yang dilaksanakan secara virtual ini berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 24-25 Oktober 2020. Adapun tema yang diusung adalah “Business Recoveries, Risk Management, Investment and Research Grants in time of Covid 19 Pandemic”. Kegiatan ini juga disponsori oleh Pupuk Indonesia, Pindad, Bank Mandiri, Telkom Group termasuk Telkom Indonesia, Telkomsel, Telin, Mitratel Bank BJB, Bank DKI serta Kopi ABC.
President Garcombs, Erman Sumirat menyatakan, bahwa acara ini sukses karena banyaknya artikel yang masuk yakni 110 artikel ke dalam proceeding, jurnal nasional dan jurnal internasional terindeks scopus setelah proses seleksi dari pada reviewers. “Acara ini berlangsung sangat meriah karena adanya dukungan dari beberapa pihak,” kata Erman, Senin (26/10/2020).
(Baca Juga: New Omni Marcomm )
Sementara itu, President Direktur the Boston Consulting Group Edwin Utama menjelaskan “Advantage in Adversity” dan beberapa contoh perusahaan di dunia yang justru tumbuh saat krisis .
Senior Advisor dari Price WaterHouse Coopers (PwC), David Wake juga menyampaikan presentasi mengenai tantangan dunia keuangan dan perbankan di saat pandemic.
Garcombs dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti dan Dekan FEB Unpad Prof. Yudi Azis. Kemudian digelar presentasi paralel dengan para pakar seperti Prof. Popy Rufaidah Atase Dikbud Indonesia untuk Amerika dari Washington DC, Prof. barry Williams (Monash Business School), Prof. Richad Badham (Macquarie Business School Australia), dan Prof. Nazari (University of Malaya).
(Baca Juga: Kecepatan Adaptasi Jadi Kunci Pemulihan Bisnis di Tengah Pandemi )
Kemudian, dilaksanakan diseminasi mengenai kiat untuk menghadapi situasi pandemic yang disampaikan oleh Ketua Prodi DIM Unpad Dr. Sulaeman Rahman. Ada juga diskusi Pentahelix ABGM oleh Atalia Praratya Ridwan Kamil mengenai ekonomi kreatif di Jawa Barat, Inka Yusgiantoro dari OJK, serta Fithri Hadi selaku Direktur PT Bursa Efek Indonesia yang membahas dunia keuangan dan pasar modal saat ini, dan dampak omnibus law terhadap sektor usaha dari aspek bisnis serta situasi media saat ini.
Acara ini yang dilaksanakan secara virtual ini berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 24-25 Oktober 2020. Adapun tema yang diusung adalah “Business Recoveries, Risk Management, Investment and Research Grants in time of Covid 19 Pandemic”. Kegiatan ini juga disponsori oleh Pupuk Indonesia, Pindad, Bank Mandiri, Telkom Group termasuk Telkom Indonesia, Telkomsel, Telin, Mitratel Bank BJB, Bank DKI serta Kopi ABC.
(akr)
tulis komentar anda