Pede Maksimum, BKPM Optimis Kantongi Investasi Rp817,2 T di 2020
Rabu, 04 November 2020 - 12:40 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi dalam negeri hingga September 2020 baru mencapai Rp611,6 triliun. Namun, BKPM optimis target investasi sebesar Rp817,2 triliun tahu ini akan dapat terealisasi pada akhir Desember 2020.
Keyakinan BKPM tersebut didasarkan pada pencapaian investasi pada periode Juli-September 2020 yang tumbuh 1,8% year on year (yoy). Dengan begitu, BKPM sudah mengumpulkan investasi sebanyak 74,8% dari target akhir tahun sejumlah Rp817,2 triliun.
(Baca Juga: Tahun 2024 BKPM Patok Realisasi Investasi Rp1.239,3 triliun) "Jumlah realisasi yang sudah kita dapatkan sebesar Rp611,6 triliun atau kurang lebih 74,8%. Hal ini memberikan optimisme kepada kami bahwa di tahun ini kami akan dapat mencapai target investasi," ujar Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM Heldy Satrya Putera, Rabu (4/11/2020).
Dari angka realisasi tersebut, BKPM mencatat ada perimbangan antara nilai investasi di Jawa dan Daerah luar Jawa. "Jadi referensi dari data-data yang, kemudian ada yang menarik, dari investasi ini pun mulai ada perimbangan antara Jawa dan daerah luar Jawa," kata dia.
Dalam catatan BKPM, realisasi penanaman modal di luar Jawa pada kuartal III/2020 tercatat Rp110,4 triliun atau sebesar 52,8%. Angka ini meningkat 17,9% dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
Sementara, realisasi investasi di Jawa sebesar Rp98,6 triliun atau 47,2%. Angka ini turun sebesar 12% dibandingkan pada kuartal serupa tahun lalu.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Dalaks) BKPM Imam Soejoedi menyebut, realisasi investasi di luar Jawa tersebut membuat investasi di daerah mengungguli nilai investasi di Jawa.
(Baca Juga: Investasi di Jawa Melempem, Luar Jawa Justru Melesat)
"Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi triwulan IV tahun 2016 lalu. Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas dan keuangan," ujar Imam
Salah satu faktor pendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa adalah infrastruktur yang memadai serta ketersediaan bahan baku. Imam menyebut, daerah non-Jawa semakin memiliki daya tarik bagi investor. Hal itu karena infrastruktur yang sudah dibangun di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Terlebih, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.
Keyakinan BKPM tersebut didasarkan pada pencapaian investasi pada periode Juli-September 2020 yang tumbuh 1,8% year on year (yoy). Dengan begitu, BKPM sudah mengumpulkan investasi sebanyak 74,8% dari target akhir tahun sejumlah Rp817,2 triliun.
(Baca Juga: Tahun 2024 BKPM Patok Realisasi Investasi Rp1.239,3 triliun) "Jumlah realisasi yang sudah kita dapatkan sebesar Rp611,6 triliun atau kurang lebih 74,8%. Hal ini memberikan optimisme kepada kami bahwa di tahun ini kami akan dapat mencapai target investasi," ujar Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM Heldy Satrya Putera, Rabu (4/11/2020).
Dari angka realisasi tersebut, BKPM mencatat ada perimbangan antara nilai investasi di Jawa dan Daerah luar Jawa. "Jadi referensi dari data-data yang, kemudian ada yang menarik, dari investasi ini pun mulai ada perimbangan antara Jawa dan daerah luar Jawa," kata dia.
Dalam catatan BKPM, realisasi penanaman modal di luar Jawa pada kuartal III/2020 tercatat Rp110,4 triliun atau sebesar 52,8%. Angka ini meningkat 17,9% dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
Sementara, realisasi investasi di Jawa sebesar Rp98,6 triliun atau 47,2%. Angka ini turun sebesar 12% dibandingkan pada kuartal serupa tahun lalu.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Dalaks) BKPM Imam Soejoedi menyebut, realisasi investasi di luar Jawa tersebut membuat investasi di daerah mengungguli nilai investasi di Jawa.
(Baca Juga: Investasi di Jawa Melempem, Luar Jawa Justru Melesat)
"Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi triwulan IV tahun 2016 lalu. Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas dan keuangan," ujar Imam
Salah satu faktor pendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa adalah infrastruktur yang memadai serta ketersediaan bahan baku. Imam menyebut, daerah non-Jawa semakin memiliki daya tarik bagi investor. Hal itu karena infrastruktur yang sudah dibangun di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Terlebih, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda