Joe Biden Unggul di Pilpres AS, Pasar Saham Global Mulus di Zona Hijau

Kamis, 05 November 2020 - 10:46 WIB
Pasar saham regional dan global sejauh ini merespons positif keunggulan Joe Biden dalam hasil quick count pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) versus Donald Trump. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pasar saham regional dan global sejauh ini merespons positif keunggulan Joe Biden dalam hasil quick count pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) versus Donald Trump. Joe Biden unggul dengan meraih 264 electoral votes atas Donald Trump yang meraih 214 electoral votes.

(Baca Juga: Keunggulan Biden Bawa Angin Sejuk, IHSG pun Meliuk )

Namun masih ada lima negara bagian yang belum rampung penghitungan suaranya. Data itu merupakan hasil quick count (hitung cepat) Fox News. Untuk menang pilpres, seorang calon presiden (capres) minimal harus meraih 270 electoral votes.

"Negosiasi dan mengandalkan badan internasional seperti WTO akan dilakukan oleh Biden. Berakhirnya perang dagang berarti membawa angin positif bagi ekonomi global," ujar Ekonom Inded Nailul Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (5/11/2020).



(Baca Juga: Saham-saham Wall Street Melompat Saat Pertarungan Ketat Trump-Biden di Pilpres AS )

Kata dia, kemenangan Biden akan disambut positif oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Kemenangan Biden artinya memunculkan potensi damai dari perang dagang AS-China. Biden diprediksi akan melakukan jalur yang berbeda dari apa yang telah dilakukan oleh Trump.

"Perdagangan antar negara bisa kembali meningkat. Indonesia juga bisa terlepas dari ancaman perdagangan dengan AS. Poin positif bagi ekonomi kita. Harapannya pasar keuangan juga akan mengikuti. Sejauh ini pasar saham bergerak positif (menghijau) begitu pula dengan Dow Jones," tandasnya.

(Baca Juga: Kemenangan Biden Mulai Terlihat dan Disukai Pasar, Kurs Rupiah Diprediksi Melemah )

Baik Presiden Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden masih memiliki jalan untuk mencapai 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk menang karena negara-negara bagian terus menghitung surat suara. Biden memegang sedikit keunggulan di Wisconsin sementara kampanye Trump mengatakan telah mengajukan gugatan untuk mencoba dan menghentikan penghitungan suara di negara bagian itu.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More