Jutaan Brondong Mendadak di PHK, Airlangga: Kita Carikan Solusi
Kamis, 05 November 2020 - 19:18 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perkeonomian Airlangga Hartarto merespons terkait ledakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat resesi ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan Badan Psuat Statistik (BPS) rata-rata korban PHK didominasi oleh laki-laki muda dibandingkan perempuan.
PHK dadakan tersebut menambah angka pengangguran di RI. Pemerintah pun akan terus berupaya agar keadaan ekonomi semakin membaik sehingga dapat menyediakan kembali lapangan kerja. "Lanjut, ya ini kita memang tekanan utama kita berada pada lapangan kerja, di mana lapangan kerja ini jumlah pengangguran masih sekitar 5%," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia permasalahan tersebut menjadi tantangan pekerja formal dan informal. Apalagi ketersediaan lapangan kerja tahun ini masih sangat rendah. Padahal ada sekitar 2,9 juta membutuhkan pekerjaan di mana 1,7 juta lulusan perguran tinggi dan sekitar 1,3 juta lulusan SMK. "Ini yang perlu dicarikan jalan keluar untuk penciptaan lapangan kerja," kata dia.
Dia mengungkpakan di sektor ritel kondisinya sudah membaik disusul indeks keyakinan konsumen dan bahan baku juga bahan penolong juga mengalami peningkatan. Hal itu menunjukkan aktivitas industri sudah mulai bergerak lebih baik lagi. "Ini salah satu yang didorong melalui UU Cipta Kerja agar bekerja lebih mudah untuk masuk sektor usaha," kata dia.
PHK dadakan tersebut menambah angka pengangguran di RI. Pemerintah pun akan terus berupaya agar keadaan ekonomi semakin membaik sehingga dapat menyediakan kembali lapangan kerja. "Lanjut, ya ini kita memang tekanan utama kita berada pada lapangan kerja, di mana lapangan kerja ini jumlah pengangguran masih sekitar 5%," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia permasalahan tersebut menjadi tantangan pekerja formal dan informal. Apalagi ketersediaan lapangan kerja tahun ini masih sangat rendah. Padahal ada sekitar 2,9 juta membutuhkan pekerjaan di mana 1,7 juta lulusan perguran tinggi dan sekitar 1,3 juta lulusan SMK. "Ini yang perlu dicarikan jalan keluar untuk penciptaan lapangan kerja," kata dia.
Dia mengungkpakan di sektor ritel kondisinya sudah membaik disusul indeks keyakinan konsumen dan bahan baku juga bahan penolong juga mengalami peningkatan. Hal itu menunjukkan aktivitas industri sudah mulai bergerak lebih baik lagi. "Ini salah satu yang didorong melalui UU Cipta Kerja agar bekerja lebih mudah untuk masuk sektor usaha," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda