Gawat! Ledakan Korban PHK Mayoritas Brondong Kece
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ledakan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meningkat 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III 2020. Aadapun jumlahnya didominasi oleh laki-laki muda dibandingkan pekerja perempuan. Berdasarkan laporan BPS, jumlah PHK laki-laki sebesar 7,46% atau lebih tinggi dibandingkan perempuan sebesar 6,46% melonjak dibandingkan Agustus tahun lalu jumlah korban PHK laki-laki hanya meningkat 2,13% dan perempuan naik 1,24%.
Sementara jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebabnya. "Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun, karena adanya yang tidak bekerja," tandas Kepala BPS Suhariyanto saat video virtual konpers, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia melonjaknya PHK maka angka pengangguran terus mengalami lonjakan. Di mana jumlah pengangguran tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK sebesar 13,55%, sementara yang paling rendah merupakan lulusan sekolah dasar (SD) yaitu 3,61%. Sedangkan sisanya seperti sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 6,46%, sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,86%. "Lalu untuk lulusan diploma I-III sebesar 8,08% dan untuk lulusan universitas atau strata 1 sebesar 7,35%," kata dia.
Sementara jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebabnya. "Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun, karena adanya yang tidak bekerja," tandas Kepala BPS Suhariyanto saat video virtual konpers, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia melonjaknya PHK maka angka pengangguran terus mengalami lonjakan. Di mana jumlah pengangguran tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK sebesar 13,55%, sementara yang paling rendah merupakan lulusan sekolah dasar (SD) yaitu 3,61%. Sedangkan sisanya seperti sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 6,46%, sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,86%. "Lalu untuk lulusan diploma I-III sebesar 8,08% dan untuk lulusan universitas atau strata 1 sebesar 7,35%," kata dia.
(nng)