Indonesia Resmi Resesi, BUMN Bisa Bantu Apa Nih?
Kamis, 05 November 2020 - 21:33 WIB
JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting saat ekonomi Indonesia berada di jurang resesi. Meski begitu, perseroan plat merah itu justru menghadapi permasalahan likuiditas akibat pandemi Covid-19.
Dia menilai, hampir sebagian besar perusahaan BUMN di sejumlah sektor, baik farmasi hingga konstruksi mengalami penurunan laba yang cukup signifikan. Akibatnya, peran lokomotif dan penggerak ekonomi nasional tidak maksimal.
"Bank BUMN adalah bank yang mengalami tekanan secara kelembagaan yang cukup, sehingga ini juga menjadi perhatian. Sehingga, BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi (manajemen) BUMN meminta kepada pemerintah untuk mempercepat pemulihan BUMN itu sendiri. Sekarang situasinya seperti ini," ujar Bhima dalam Webinar, Jakarta, Rabu (5/11/2020).
( )
Salah satu peran perusahaan BUMN yang dia nilai bisa membantu pemerintah untuk melakukan jaring perlindungan sosial adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat di sekitar perseroan.
Langkah serupa juga dilakukan di sektor kesehatan. Bila, warga di sekitar kawasan perusahaan negara dianggap belum menerapkan protokol kesehatan secara ketat, maka salah satu tugas perusahaan adalah bisa membagikan masker atau alat pelindung diri lainnya.
"Peran bumn banyak hal. CSR BUMN misalnya, dapat membantu pemerintah untuk melakukan penanganan perlindungan sosial, penangan kesehatan juga. Misalnya memberikan masker di kepada masyarakat di sekitar BUMN, atau mungkin protokol kesehatannya belum ketat seperti memberikan protokol kesehatan lainnya," kata dia.
Karena itu, langkah yang harus dilakukan pemerintah selain merealisasikan Penanganan Ekonomi Nasional (PEN), fokus lain adalah mendorong pemulihan BUMN.
Langkah ini bertujuan agar BUMN bisa melakukan serapan tenaga kerja pada saat yang sama banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor bisnis.
Dia menilai, hampir sebagian besar perusahaan BUMN di sejumlah sektor, baik farmasi hingga konstruksi mengalami penurunan laba yang cukup signifikan. Akibatnya, peran lokomotif dan penggerak ekonomi nasional tidak maksimal.
"Bank BUMN adalah bank yang mengalami tekanan secara kelembagaan yang cukup, sehingga ini juga menjadi perhatian. Sehingga, BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi (manajemen) BUMN meminta kepada pemerintah untuk mempercepat pemulihan BUMN itu sendiri. Sekarang situasinya seperti ini," ujar Bhima dalam Webinar, Jakarta, Rabu (5/11/2020).
( )
Salah satu peran perusahaan BUMN yang dia nilai bisa membantu pemerintah untuk melakukan jaring perlindungan sosial adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat di sekitar perseroan.
Langkah serupa juga dilakukan di sektor kesehatan. Bila, warga di sekitar kawasan perusahaan negara dianggap belum menerapkan protokol kesehatan secara ketat, maka salah satu tugas perusahaan adalah bisa membagikan masker atau alat pelindung diri lainnya.
"Peran bumn banyak hal. CSR BUMN misalnya, dapat membantu pemerintah untuk melakukan penanganan perlindungan sosial, penangan kesehatan juga. Misalnya memberikan masker di kepada masyarakat di sekitar BUMN, atau mungkin protokol kesehatannya belum ketat seperti memberikan protokol kesehatan lainnya," kata dia.
Karena itu, langkah yang harus dilakukan pemerintah selain merealisasikan Penanganan Ekonomi Nasional (PEN), fokus lain adalah mendorong pemulihan BUMN.
Langkah ini bertujuan agar BUMN bisa melakukan serapan tenaga kerja pada saat yang sama banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor bisnis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda