IHSG Tetap Menghijau Meski Resesi, Analis: Ini anomali Positif
Jum'at, 06 November 2020 - 15:32 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (6/11), meskipun Indonesia masuk dalam jurang resesi ekonomi . IHSG berada di level 5.293 atau naik 0,63% dari perdagangan kemarin.
Presiden Direktur Astronacci International Gema Goeyardi menilai, market memang memiliki sudut pandang yang berbeda, meski masuk dalam resesi tapi secara pertumbuhan ekonomi ada kenaikan. "Ini yang disebut anomali positif, meski minus berturut-turut dalam dua kuartal tapi pasar melihat ada recovery," terangnya dalam Market Opening IDX Channel, Jumat (6/11/2020).
(Baca Juga: Lanjuttt, Pagi Ini IHSG Dibuka Naik ke Level 5.290 )
Selain itu, sentimen positif lainnya berasal dari penandatanganan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, langkah pemerintah tersebut sangat tepat untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
"Indonesia ini sangat rentan sekali adanya capital out flow. Nah Omnibus Law menjadi stimulus agar investasi tidak keluar," terangnya.
(Baca Juga: Ekonomi Resesi, tapi Indeks Naik: Saatnya Mengoleksi Saham Berfundamental Oke )
Ia menambahkan, meski terlihat membaik, namun pada 2021 kondisi masih dibayangi ketidakpastian. Sebab, tahun depan pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Meski situasi terburuk telah lewat, namun kondisi ekonomi sebenarnya belum baik baik saja, untuk itu saya sarankan untuk mendukung omnibus law agar perekonomian membaik," tandasnya.
Presiden Direktur Astronacci International Gema Goeyardi menilai, market memang memiliki sudut pandang yang berbeda, meski masuk dalam resesi tapi secara pertumbuhan ekonomi ada kenaikan. "Ini yang disebut anomali positif, meski minus berturut-turut dalam dua kuartal tapi pasar melihat ada recovery," terangnya dalam Market Opening IDX Channel, Jumat (6/11/2020).
(Baca Juga: Lanjuttt, Pagi Ini IHSG Dibuka Naik ke Level 5.290 )
Selain itu, sentimen positif lainnya berasal dari penandatanganan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, langkah pemerintah tersebut sangat tepat untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
"Indonesia ini sangat rentan sekali adanya capital out flow. Nah Omnibus Law menjadi stimulus agar investasi tidak keluar," terangnya.
(Baca Juga: Ekonomi Resesi, tapi Indeks Naik: Saatnya Mengoleksi Saham Berfundamental Oke )
Ia menambahkan, meski terlihat membaik, namun pada 2021 kondisi masih dibayangi ketidakpastian. Sebab, tahun depan pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Meski situasi terburuk telah lewat, namun kondisi ekonomi sebenarnya belum baik baik saja, untuk itu saya sarankan untuk mendukung omnibus law agar perekonomian membaik," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda