Kucuran Investasi di Jawa dan Luar Jawa Membaik 6 Tahun Terakhir, Ini Datanya
Sabtu, 07 November 2020 - 10:57 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi di luar Jawa pada kuartal III-2020 sebesar Rp110,4 triliun atau 52,8%. Angka ini meningkat 17,9% dari periode yang sama 2019.
Sedangkan realisasi investasi di Jawa pada kuartal III tahun ini mencapai Rp98,6 triliun atau 47,2%. Realisasi ini turun 12% dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejedi menyebut, besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa pertama kali sejak data realisasi investasi pada kuartal IV-2016 lalu.
"Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas (minyak dan gas) dan keuangan,” ujar Imam dikutip pada, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Investasi Terdongkrak Serap 295.387 Tenaga Kerja, Bahlil: Kita Push Betul )
Dari laporan BKPM yang dipublikasi melalui dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 yang diterima MNC News Portal, realisasi penanaman modal di Jawa dan luar Jawa selama 6 tahun terakhir atau sepanjang 2014-2019 mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Untuk kawasan atau daerah luar Jawa, tercatat pada 2014 realisasi investasi mencapai Rp199,8 triliun atau 43,1%. Nilai ini mengalami kenaikan di tahun 2015 yakni sebesar Rp248,7 triliun atau 45,6%. Sedangkan di 2016, nilai investasi mencapai 46,4% atau sebesar Rp284,1 triliun.
Meski begitu, nilai investasi mengalami penurunan menjadi 43,7% pada 2017, di mana kontribusi menyentuh angka Rp302,9 triliun atau setara 43,7%. BKPM mencatat, hal itu disebabkan adanya pertumbuhan realisasi penanaman modal di Jawa yang lebih tinggi pada tahun tersebut.
Namun, kontribusi di luar Jawa kembali meningkat menjadi 43,8% atau sebesar Rp315,9 triliun pada 2018. Bahkan, naik menjadi Rp375,0 triliun atau 46,3% di tahun 2019.
Sedangkan realisasi investasi di Jawa pada kuartal III tahun ini mencapai Rp98,6 triliun atau 47,2%. Realisasi ini turun 12% dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejedi menyebut, besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa pertama kali sejak data realisasi investasi pada kuartal IV-2016 lalu.
"Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas (minyak dan gas) dan keuangan,” ujar Imam dikutip pada, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Investasi Terdongkrak Serap 295.387 Tenaga Kerja, Bahlil: Kita Push Betul )
Dari laporan BKPM yang dipublikasi melalui dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 yang diterima MNC News Portal, realisasi penanaman modal di Jawa dan luar Jawa selama 6 tahun terakhir atau sepanjang 2014-2019 mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Untuk kawasan atau daerah luar Jawa, tercatat pada 2014 realisasi investasi mencapai Rp199,8 triliun atau 43,1%. Nilai ini mengalami kenaikan di tahun 2015 yakni sebesar Rp248,7 triliun atau 45,6%. Sedangkan di 2016, nilai investasi mencapai 46,4% atau sebesar Rp284,1 triliun.
Meski begitu, nilai investasi mengalami penurunan menjadi 43,7% pada 2017, di mana kontribusi menyentuh angka Rp302,9 triliun atau setara 43,7%. BKPM mencatat, hal itu disebabkan adanya pertumbuhan realisasi penanaman modal di Jawa yang lebih tinggi pada tahun tersebut.
Namun, kontribusi di luar Jawa kembali meningkat menjadi 43,8% atau sebesar Rp315,9 triliun pada 2018. Bahkan, naik menjadi Rp375,0 triliun atau 46,3% di tahun 2019.
Lihat Juga :
tulis komentar anda