Pemerintahan Jokowi yang Pertama Menyangga Perekonomian Nasional Saat Market Lumpuh

Sabtu, 07 November 2020 - 15:13 WIB
Kemenkeu mencatat, pemerintahan Presiden Jokowi merupakan pemerintah pertama di Indonesia yang menjadi penyangga perekonomian nasional manakalah market dalam negeri mengalami kelumpuhan. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan pemerintah pertama di Indonesia yang menjadi penyangga perekonomian nasional manakalah market dalam negeri mengalami kelumpuhan. Hal itu seiring masyarakat juga mengalami tekanan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19 .

Staf Khusus Menteri Keuangan (Stafsus Menkeu) Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah Jokowi benar-benar serius membawa Indonesia untuk keluar dari pandemi yang masih terjadi saat ini.

"Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa, ini kali pertama pemerintah menjadi penyangga utama perekonomian ketika market betul-betul lumpuh dan masyarakat menghadapi tekanan yang luar biasa," ujar Yustinus dalam sesi diskusi dengan MCN Trijaya, Jakarta Sabtu (7/11/2820).



(Baca Juga: Meski Resesi, Indonesia Bersama Dunia Menuju Tren Ekonomi Positif )

Perihal pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) minus 3,49% secara tahunan (yoy) dan membawa perekonomian Indonesia ke jurang resesi, menurut Yustinus, yang harus menjadi perhatian adalah respon pemerintah terhadap resesi itu sendiri. Dengan kata lain, rumusan kebijakan pemerintah dan bagaimana kebijakan itu direalisasikan menjadi poin penting dalam skema pemulihan ekonomi nasional.

"Jadi menurut saya, yang penting bukan mempersoalkan resesi atau tidak resesi, tapi yang penting ada bagaimana respons pemerintah dan kebijakannya dan arah kebijakan itu," kata dia.

Dia menilai, respon pemerintah dengan merumuskan stimulus kebijakan untuk sejumlah sektor bisnis sudah berada pada jalur yang benar. Bahkan, upaya itu membuahkan hasil yang baik. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-III 2020 yang mengalami perbaikan. Sementara pada kuartal II pertumbuhan mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32%.

"Apa yang dilakukan pemerintah dan apa yang sedang dikerjakannya sudah berada pada jalur yang benar sudah on track sehingga kita tinggal melakukan fokus dan akselerasi," paparnya.

(Baca Juga: Resesi Boleh Datang, RI Masih Punya Ruang Kerek Ekonomi )

Dia juga menyebut, hampir semua indikator penting di kuartal III juga mengalami pertumbuhan, bahkan ada beberapa yang naik signifikan.

"Yang menarik, jika dibandingkan dengan kuartal III 2019 juga tumbuh positif, ini kabar baik, birokrasi juga bisa bekerja efisien dan efektif, ini terbukti dari belanja pemerintah yang tumbuh sangat bagus di kuartal III (2020) yang tumbuh 9,8% dan diharapkan dengan akselerasi yang baik maka di kuartal IV menjadi pra kondisi di 2021," ujar Yustinus.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More