Ekonominya Pulih, Bank Sentral China Mulai Tarik Uluran Stimulus
Senin, 09 November 2020 - 11:36 WIB
BEIJING - China meyakini ekonominya telah pulih seutuhnya dari dampak pandemi Covid-19 . Makanya, Bank Sentral China (PBOC) berencana untuk menghentikan stimulus ekonomi yang sejak awal tahun membantu bisnis dan masyarakat China, dimulai dengan menarik pelonggaran kebijakan moneternya. ( Baca juga:Trump Kalah Pilpres AS, Media Partai Komunis China: Haha.... )
Keputusan itu sangat kontras dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, ketika gelombang kedua Covid-19 memaksa pemerintah di sana untuk mempertimbangkan lebih banyak stimulus. Pejabat PBOC sedang mendiskusikan waktu penarikan stimulus, dan dipastikan langkah itu segera terlaksana.
“Ekonomi internasional pulih secara umum, sedangkan China pulih secara keseluruhan. Kita lebih baik dibandingkan ekonomi internasional. Terkait waktu dan metode untuk keluar dari kebijakan tersebut perlu dievaluasi dengan hati-hati, terutama berdasarkan status pemulihan ekonomi," ujar Wakil Gubernur PBOC, Liu Guoqiang, dikutip dari Bloomberg Senin (9/11/2020).
Liu mengatakan, China berhasil menebus semua kerugian yang dialami di paruh pertama 2020, dengan pemulihan pertama kali didorong oleh ekspor dan output industri dan kemudian disusul konsumsi yang meningkat. China menjadi negara ekonomi besar satu-satunya yang mencatat pemulihan sebaik itu.
"Kami telah melakukan beberapa penelitian baru-baru ini, dan kami dapat melihat dari tren bahwa ekonomi negara kami relatif kuat. Kebijakan mulai berpengaruh dan kepercayaan pasar mulai pulih,” kata Liu.
Liu tidak memberikan rincian pasti kapan waktu penarikan stimulus. Dia menekankan langkah-langkah kebijakan tetap akan disesuaikan berdasarkan perubahan kondisi dan permintaan pasar. Dia menyebut daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan jangka panjang tetap akan diperhatikan. ( Baca juga:Erick Thohir Beberkan Mekanisme Pembentukan Holding Aviasi dan Wisata )
PBOC telah mengambil pendekatan terukur untuk pelonggaran moneter tahun ini, mulai dari menurunkan suku bunga, menyuntikkan likuiditas dan memberikan kelonggaran pembayaran pinjaman bisnis. Gubernur PBOC, Yi Gang sebelumnya menyerukan kepada pasar untuk mulai memikirkan jalan keluar dari stimulus keuangan.
Keputusan itu sangat kontras dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, ketika gelombang kedua Covid-19 memaksa pemerintah di sana untuk mempertimbangkan lebih banyak stimulus. Pejabat PBOC sedang mendiskusikan waktu penarikan stimulus, dan dipastikan langkah itu segera terlaksana.
“Ekonomi internasional pulih secara umum, sedangkan China pulih secara keseluruhan. Kita lebih baik dibandingkan ekonomi internasional. Terkait waktu dan metode untuk keluar dari kebijakan tersebut perlu dievaluasi dengan hati-hati, terutama berdasarkan status pemulihan ekonomi," ujar Wakil Gubernur PBOC, Liu Guoqiang, dikutip dari Bloomberg Senin (9/11/2020).
Liu mengatakan, China berhasil menebus semua kerugian yang dialami di paruh pertama 2020, dengan pemulihan pertama kali didorong oleh ekspor dan output industri dan kemudian disusul konsumsi yang meningkat. China menjadi negara ekonomi besar satu-satunya yang mencatat pemulihan sebaik itu.
"Kami telah melakukan beberapa penelitian baru-baru ini, dan kami dapat melihat dari tren bahwa ekonomi negara kami relatif kuat. Kebijakan mulai berpengaruh dan kepercayaan pasar mulai pulih,” kata Liu.
Liu tidak memberikan rincian pasti kapan waktu penarikan stimulus. Dia menekankan langkah-langkah kebijakan tetap akan disesuaikan berdasarkan perubahan kondisi dan permintaan pasar. Dia menyebut daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan jangka panjang tetap akan diperhatikan. ( Baca juga:Erick Thohir Beberkan Mekanisme Pembentukan Holding Aviasi dan Wisata )
PBOC telah mengambil pendekatan terukur untuk pelonggaran moneter tahun ini, mulai dari menurunkan suku bunga, menyuntikkan likuiditas dan memberikan kelonggaran pembayaran pinjaman bisnis. Gubernur PBOC, Yi Gang sebelumnya menyerukan kepada pasar untuk mulai memikirkan jalan keluar dari stimulus keuangan.
(uka)
tulis komentar anda