Ayah Nasabah Maybank Disebut Terima Aliran Dana, Winda Earl: Ayah Kerja Halal
Selasa, 10 November 2020 - 01:08 WIB
JAKARTA - Atlet Esport Winda Earl Lunardi, nasabah PT Maybank Indonesia Tbk , mengaku kecewa dengan pernyataan kuasa hukum Maybank yang menyebut aliran dana senilai Rp22 miliar juga diterima ayahnya. Dia bilang, keluarganya tidak tahu menahu perihal perpindahan dana tersebut.
"Ditambah lagi saya lumayan sakit hati ketika mendengar ada pernyataan kaya papa saya dibawa-bawa gitu dibilang ada uang bunga ditransfer ke papa saya. Sedangkan ya kita semua gak tau. Saya tuh cuma nasabah biasa yang emang menabung gitu lho. Jadi saya disini tuh sangat-sangat gimana ya, kecewa iya, kesel iya," ujar Winda, Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca Juga: 'Keanehan' Terendus Sejak Februari, Kuasa Hukum Winda Lunardi: Penggelapan Dana Sudah Diduga )
Sebelumnya, kuasa hukum Maybank Indonesia, Hotman Paris mengatakan, aliran dana ke rekening pribadi ayah Winda Lunardi, Herman Gunardi senilai Rp 4 miliar. Hal ini diketahui berdasarkan penelusuran tim kuasa hukum Maybank Indonesia.
Karena itu, Hotman menilai, penggantian uang dana tabungan Winda Earl yang raib senilai Rp22 miliar harus diusut lebih jauh lagi. Sebab hal tersebut meruoakan dana pihak ketiga (DPK) yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik.
Mendengar pernyataan Hotman, Winda menegaskan bila ayahnya bekerja secara halal dengan mematuhi hukum yang ada. "Papa saya selama ini usaha tuh halal gitu, selalu mentaati hukum, itu perlu digarisbawahi. Jadi tidak ada mungkin, saya jamin tidak ada mungkin kerjasama antara papa saya dengan tersangka," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Atlet Esport itu juga mengutarakan bahwa dirinya tidak pernah menerima buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejak awal membuka rekening di Maybank Indonesia. Pada saat itu, jenis tabungan yang dibuka Winda dan keluarganya adalah rekening koran.
Dengan demikian, laporan transaksi yang diberikan Maybank setiap bulan kepada Winda sebagai pemegang rekening Giro dinilai aman saja. Itu karena data transaksi (pemasukan) keuangan tercatat di dalam rekening koran yang dia pegang.
"Jenis tabungan yang saya buka itu rekening koran. Jadi perihal tentang ATM, buku tabungan, kami dari awal tidak pernah mendapatkan ketika kami membuka rekening. Jadi ketika saya dan ibu saya membuka rekening, kita tidak pernah mendapatkan kartu ATM, buku tabungan itu kita nggak pernah dapet," ujar Winda.
"Ditambah lagi saya lumayan sakit hati ketika mendengar ada pernyataan kaya papa saya dibawa-bawa gitu dibilang ada uang bunga ditransfer ke papa saya. Sedangkan ya kita semua gak tau. Saya tuh cuma nasabah biasa yang emang menabung gitu lho. Jadi saya disini tuh sangat-sangat gimana ya, kecewa iya, kesel iya," ujar Winda, Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca Juga: 'Keanehan' Terendus Sejak Februari, Kuasa Hukum Winda Lunardi: Penggelapan Dana Sudah Diduga )
Sebelumnya, kuasa hukum Maybank Indonesia, Hotman Paris mengatakan, aliran dana ke rekening pribadi ayah Winda Lunardi, Herman Gunardi senilai Rp 4 miliar. Hal ini diketahui berdasarkan penelusuran tim kuasa hukum Maybank Indonesia.
Karena itu, Hotman menilai, penggantian uang dana tabungan Winda Earl yang raib senilai Rp22 miliar harus diusut lebih jauh lagi. Sebab hal tersebut meruoakan dana pihak ketiga (DPK) yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik.
Mendengar pernyataan Hotman, Winda menegaskan bila ayahnya bekerja secara halal dengan mematuhi hukum yang ada. "Papa saya selama ini usaha tuh halal gitu, selalu mentaati hukum, itu perlu digarisbawahi. Jadi tidak ada mungkin, saya jamin tidak ada mungkin kerjasama antara papa saya dengan tersangka," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Atlet Esport itu juga mengutarakan bahwa dirinya tidak pernah menerima buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejak awal membuka rekening di Maybank Indonesia. Pada saat itu, jenis tabungan yang dibuka Winda dan keluarganya adalah rekening koran.
Dengan demikian, laporan transaksi yang diberikan Maybank setiap bulan kepada Winda sebagai pemegang rekening Giro dinilai aman saja. Itu karena data transaksi (pemasukan) keuangan tercatat di dalam rekening koran yang dia pegang.
"Jenis tabungan yang saya buka itu rekening koran. Jadi perihal tentang ATM, buku tabungan, kami dari awal tidak pernah mendapatkan ketika kami membuka rekening. Jadi ketika saya dan ibu saya membuka rekening, kita tidak pernah mendapatkan kartu ATM, buku tabungan itu kita nggak pernah dapet," ujar Winda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda