Kemendes Fokuskan Dana Desa 2021 untuk Pembangunan Berkelanjutan
Selasa, 10 November 2020 - 06:43 WIB
Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo juga menambahkan, ke depannya pembangunan berkelanjutan akan menggunakan konsep bisnis inklusif. Pendekatan ini akan melibatkan peran banyak pihak seperti lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat.
“Kita melihat masih banyak keterbatasan generasi muda untuk memulai suatu bisnis. Selain itu kita juga ingin membentuk rantai pasok yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah," tambah Leonardo dalam kesempatan sama.
Dia menjelaskan proyek ISED (Inovasi dan Investasi untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif) telah mengembangkan sektor pariwisata dengan pendampingan masyarakat.
Program tersebut hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Jerman yang didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN / Bappenas) dan diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
"Program ISED bagus dalam pendampingan. Kita mengembangkan SDM dan enterpreneuship di masyarakat. Ini akan menjadi best practice dan dikembangkan di luar wilayah Nusa Tenggara Barat," tambahnya.
( )
Sektor pariwisata menjadi fokus proyek ISED karena pekerja non formal mendominasi sektor pariwisata. Maka diperlukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pekerja di sektor ini, mulai dari memahami kekayaan alam di wilayahnya. Masyarakat dibina membuat produk atau paket wisata untuk diterima oleh agen atau wisatawan.
“Kita melihat masih banyak keterbatasan generasi muda untuk memulai suatu bisnis. Selain itu kita juga ingin membentuk rantai pasok yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah," tambah Leonardo dalam kesempatan sama.
Dia menjelaskan proyek ISED (Inovasi dan Investasi untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif) telah mengembangkan sektor pariwisata dengan pendampingan masyarakat.
Program tersebut hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Jerman yang didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN / Bappenas) dan diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
"Program ISED bagus dalam pendampingan. Kita mengembangkan SDM dan enterpreneuship di masyarakat. Ini akan menjadi best practice dan dikembangkan di luar wilayah Nusa Tenggara Barat," tambahnya.
( )
Sektor pariwisata menjadi fokus proyek ISED karena pekerja non formal mendominasi sektor pariwisata. Maka diperlukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pekerja di sektor ini, mulai dari memahami kekayaan alam di wilayahnya. Masyarakat dibina membuat produk atau paket wisata untuk diterima oleh agen atau wisatawan.
(ind)
tulis komentar anda