Penjualan Rumah Tapak Melesat, Kinerja LPKR Makin Ciamik
Rabu, 11 November 2020 - 17:18 WIB
Riset CSLA menyebut bahwa proyek baru di 3Q sebagian besar berasal dari rumah tapak (75% dari total pra-penjualan di 3Q20), yang menjelaskan pertumbuhan penjualan pemasaran QoQ + 116% dari produk residensial. Beberapa developer yaitu SMRA, BSDE, dan LPKR agresif meluncurkan produk jenis ini di 3Q. Penjualan rumah tapak LPKR yang baik juga karena strategi marketing yang dijalankan.
Penjualan komersial (13% dari total pra-penjualan di 3Q20) juga tumbuh kuat sebesar 85% quartal on quartal (QoQ). Peluncuran ruko terlihat di kuartal tiga, terutama dari SMRA (Rp350milyar di 3Q vs Rp30 miliar di kuartal dua, dan BSDE Rp432milyar di kuartal tiga vs Rp72miliar di kuartal dua. Apartemen naik 50% QoQ, sebagian besar dari inventaris karena kami belum melihat pengembang besar meluncurkan produk ini di 3Q. Sementara penjualan lahan komersial turun 65% QoQ dengan lebih sedikit transaksi karena perlambatan ekonomi. Pra-penjualan di luar Jakarta & Jabodetabek (dan di luar Jawa) tumbuh lebih cepat dari Jakarta meskipun kontribusinya lebih kecil.
"Secara keseluruhan, sektor properti mendapatkan momentum yang lebih baik. Peluncuran yang berhasil di seluruh pengembang juga membuktikan bahwa meskipun terjadi perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, permintaan untuk pembeli pengguna akhir masih tetap ada, sebagian berkat perubahan strategi pengembang," tulis riset itu.
(nng)
tulis komentar anda