Dukung Pemulihan Global, RI Siap Jadi Tuan Rumah Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia
Rabu, 11 November 2020 - 21:46 WIB
JAKARTA - Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia (World Conference on Creative Economy /WCCE) ke-2 yang akan digelar pada tahun 2021. Sebelumnya, WCCE yang pertama juga digelar di Bali pada tahun 2018.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, ekonomi kreatif harus menjadi agenda global. Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia juga memprakarsai resolusi yang menetapkan tahun 2021 sebagai "Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan".
"Kita berencana menjadi tuan rumah WCCE di Bali tahun 2021 dengan tema 'Inclusively Creative: A Global Recovery'. Salah satu yang akan ditekankan adalah terkait manfaat ekonomi bagi pekerja kreatif," kata Angela dalam pembukaan The Friends of Creative Economy (FCE) Meeting 2020 secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Pertemuan internasional FCE ini dihadiri oleh ratusan peserta online dari 43 negara di dunia. "Saya yakin pertemuan FCE 2020 hari ini, dapat melahirkan wawasan dan gagasan baru untuk menjadi pedoman bagi pelaksanaan Bali Agenda 2018 yang telah disepakati sebelumnya," ungkapnya.
( )
Angela mengatakan, masukan yang dihasilkan dari Pertemuan FCE tahun ini akan menjadi substansi untuk WCCE tahun 2021 sekaligus sebagai rumusan untuk menyempurnakan roadmap kebijakan dan kerjasama ekonomi kreatif global.
"Untuk selanjutnya, kami berharap pertemuan ini menjadi platform berharga bagi kami untuk berdiskusi dan berunding, secara terbuka dan inklusif," tambahnya.
Wamen Angela menyatakan, upaya ini tidak hanya melibatkan pemerintah saja, tetapi juga swasta, perwakilan dari organisasi internasional, media, dan inovator dari seluruh dunia.
"Secara khusus kita menyoroti tema 'Inclusively Creative', yang dasarnya adalah keyakinan bahwa dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis, ekonomi kreatif akan menjembatani kekompakan antar masyarakat," tuturnya.
Dia berharap, ekonomi kreatif dapat muncul sebagai salah satu aspek kunci dari pemulihan ekonomi global. Karena itu, Angela juga berharap agar pertemuan FCE 2020 ini bisa berlangsung dengan sukses.
"Semoga kita bisa menghadapi tantangan dengan optimisme dan kolaborasi yang solid. Karena kita berada di salah satu momen paling bersejarah dalam hidup kita. Tidak hanya bertahan dari pandemi ini, tetapi juga untuk menjadi lebih kuat, lebih tangguh, dan berkelanjutan, bersama-sama," pungkas Angela.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, ekonomi kreatif harus menjadi agenda global. Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia juga memprakarsai resolusi yang menetapkan tahun 2021 sebagai "Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan".
"Kita berencana menjadi tuan rumah WCCE di Bali tahun 2021 dengan tema 'Inclusively Creative: A Global Recovery'. Salah satu yang akan ditekankan adalah terkait manfaat ekonomi bagi pekerja kreatif," kata Angela dalam pembukaan The Friends of Creative Economy (FCE) Meeting 2020 secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Pertemuan internasional FCE ini dihadiri oleh ratusan peserta online dari 43 negara di dunia. "Saya yakin pertemuan FCE 2020 hari ini, dapat melahirkan wawasan dan gagasan baru untuk menjadi pedoman bagi pelaksanaan Bali Agenda 2018 yang telah disepakati sebelumnya," ungkapnya.
( )
Angela mengatakan, masukan yang dihasilkan dari Pertemuan FCE tahun ini akan menjadi substansi untuk WCCE tahun 2021 sekaligus sebagai rumusan untuk menyempurnakan roadmap kebijakan dan kerjasama ekonomi kreatif global.
"Untuk selanjutnya, kami berharap pertemuan ini menjadi platform berharga bagi kami untuk berdiskusi dan berunding, secara terbuka dan inklusif," tambahnya.
Wamen Angela menyatakan, upaya ini tidak hanya melibatkan pemerintah saja, tetapi juga swasta, perwakilan dari organisasi internasional, media, dan inovator dari seluruh dunia.
"Secara khusus kita menyoroti tema 'Inclusively Creative', yang dasarnya adalah keyakinan bahwa dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis, ekonomi kreatif akan menjembatani kekompakan antar masyarakat," tuturnya.
Dia berharap, ekonomi kreatif dapat muncul sebagai salah satu aspek kunci dari pemulihan ekonomi global. Karena itu, Angela juga berharap agar pertemuan FCE 2020 ini bisa berlangsung dengan sukses.
"Semoga kita bisa menghadapi tantangan dengan optimisme dan kolaborasi yang solid. Karena kita berada di salah satu momen paling bersejarah dalam hidup kita. Tidak hanya bertahan dari pandemi ini, tetapi juga untuk menjadi lebih kuat, lebih tangguh, dan berkelanjutan, bersama-sama," pungkas Angela.
(ind)
tulis komentar anda