Menkeu Sebut 60% Warga Miskin Sudah Dapat Bansos
Jum'at, 13 November 2020 - 13:37 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, sebanyak 60% kelompok miskin sudah terbantu program bantuan sosial (bansos) dari program PEN (pemulihan ekonomi nasional) . Tercatat dari total anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun sudah terealisasi Rp383,01 triliun atau 55,1%.
Realisasi ini menunjukkan adanya akselerasi yaitu kesehatan, perlindungan sosial, sektoral kementerian/lembaga (K/L), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.
"Realisasi PEN ini kalau kita lihat dari sisi penyerapan memang mengalami akselerasi yang luar biasa di kuartal ketiga dan untuk kuartal keempat kita juga akan tetap melakukan monitoring,” kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
(Baca Juga: Sudah Rp176 Triliun Dikucurkan Buat Bansos tapi Konsumsi Tetap Minus, Kok Bisa? )
Pada kluster kesehatan, Menteri keuangan menyampaikan pagu pada kluster ini mengalami penyesuaian menjadi Rp97,26 triliun. Pagu ini termasuk SiLPA earmark untuk vaksin sebesar Rp29,23 triliun. Dengan penyesuaian pagu tersebut, realisasi PEN pada sektor kesehatan Rp34,07 triliun atau 35%.
"Manfaat program kluster kesehatan itu untuk tenaga kesehatan, belanja penanganan Covid-19, gugus tugas penanganan Covid-19, santunan kematian tenaga kesehatan, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan insentif perpajakan kesehatan," katanya.
Lalu, program realisasi kluster perlindungan sosial telah mencapai 77,3% atau Rp181,11 triliun dari pagu penyesuaian Rp234,33 triliun. (Baca Juga: Dibayang-bayangi Pandemi, Mendung Masih Gelayuti Ekonomi RI )
“Yang menerima Program Keluarga Harapan itu 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako 19,4 juta KPM, bantuan sosial tambahan ada 9 juta KPM, bantuan sosial sembako hampir 2 juta KPM di Jabodetabek dan 9,2 juta di non Jabodetabek, plus bantuan langsung tunai Dana Desa," tandasnya.
Realisasi ini menunjukkan adanya akselerasi yaitu kesehatan, perlindungan sosial, sektoral kementerian/lembaga (K/L), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.
"Realisasi PEN ini kalau kita lihat dari sisi penyerapan memang mengalami akselerasi yang luar biasa di kuartal ketiga dan untuk kuartal keempat kita juga akan tetap melakukan monitoring,” kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
(Baca Juga: Sudah Rp176 Triliun Dikucurkan Buat Bansos tapi Konsumsi Tetap Minus, Kok Bisa? )
Pada kluster kesehatan, Menteri keuangan menyampaikan pagu pada kluster ini mengalami penyesuaian menjadi Rp97,26 triliun. Pagu ini termasuk SiLPA earmark untuk vaksin sebesar Rp29,23 triliun. Dengan penyesuaian pagu tersebut, realisasi PEN pada sektor kesehatan Rp34,07 triliun atau 35%.
"Manfaat program kluster kesehatan itu untuk tenaga kesehatan, belanja penanganan Covid-19, gugus tugas penanganan Covid-19, santunan kematian tenaga kesehatan, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan insentif perpajakan kesehatan," katanya.
Lalu, program realisasi kluster perlindungan sosial telah mencapai 77,3% atau Rp181,11 triliun dari pagu penyesuaian Rp234,33 triliun. (Baca Juga: Dibayang-bayangi Pandemi, Mendung Masih Gelayuti Ekonomi RI )
“Yang menerima Program Keluarga Harapan itu 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako 19,4 juta KPM, bantuan sosial tambahan ada 9 juta KPM, bantuan sosial sembako hampir 2 juta KPM di Jabodetabek dan 9,2 juta di non Jabodetabek, plus bantuan langsung tunai Dana Desa," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda