Kinerja Ekspor RI Ngegas Tipis-tipis, Sektor Non Migas Jadi Andalan
Senin, 16 November 2020 - 13:58 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ekspor Indonesia pada Oktober 2020 adalah sebesar USD14,39 miliar. Angka ekspor ini mengalami kenaikan sebesar 3,09% dibadingkan September 2020.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, dari total eskpor, sektor non migas menjadi penyumbang terbesar dengan sumbangsih sebesar 95,63%. Adapun rinciannya adalah Industri pengolahan masih berkontribusi besar pada ekspor Indonesia. "Jika melihat struktur ekspor, sektor non migas masih menyumbang ekspor terbesar dari total ekspor Oktober 2020," ujar dia dalam acara paparan virtual, Senin (16/11/2020).
Adapun total ekspor industri pengolahan mencapai USD11,79 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 2,08% jika dibandinkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) dan naik 3,86% secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian sektor pertambangan juga berkontribusi besar pada ekspor dengan nilai USD1,55 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 16,98% secara bulanan (MtM) namun turun 33,31% secara tahunan (yoy).
Lalu ada sektor migas yang berkontribusi besar juga pada ekspor dengan nilai USD630 juta. Angka tersebut mengalami penurunan secara bulanan -5,94% (mtm) dan -26,89% secara tahunan (yoy). Sementara itu, sektor pertanian memang berkontribusi nomor empat, tapi kinerja ekspornya mengalami kenaikan yang paling tinggi secara tahunan dengan peningkatan hingga 23,80% dan secara bulanan sebesar 1,26%. Sehingga total ekspor sektor pertanian mencapai USD420 juta. "Kalau dibandingkan dengan sektor lain, industri pengolahan berkontribusi 81,91%, tambang 10,80%, mugas 4,37% dan pertanjan 2,92%, (kontribusi ekspornya)," ucapnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, dari total eskpor, sektor non migas menjadi penyumbang terbesar dengan sumbangsih sebesar 95,63%. Adapun rinciannya adalah Industri pengolahan masih berkontribusi besar pada ekspor Indonesia. "Jika melihat struktur ekspor, sektor non migas masih menyumbang ekspor terbesar dari total ekspor Oktober 2020," ujar dia dalam acara paparan virtual, Senin (16/11/2020).
Adapun total ekspor industri pengolahan mencapai USD11,79 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 2,08% jika dibandinkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) dan naik 3,86% secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian sektor pertambangan juga berkontribusi besar pada ekspor dengan nilai USD1,55 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 16,98% secara bulanan (MtM) namun turun 33,31% secara tahunan (yoy).
Lalu ada sektor migas yang berkontribusi besar juga pada ekspor dengan nilai USD630 juta. Angka tersebut mengalami penurunan secara bulanan -5,94% (mtm) dan -26,89% secara tahunan (yoy). Sementara itu, sektor pertanian memang berkontribusi nomor empat, tapi kinerja ekspornya mengalami kenaikan yang paling tinggi secara tahunan dengan peningkatan hingga 23,80% dan secara bulanan sebesar 1,26%. Sehingga total ekspor sektor pertanian mencapai USD420 juta. "Kalau dibandingkan dengan sektor lain, industri pengolahan berkontribusi 81,91%, tambang 10,80%, mugas 4,37% dan pertanjan 2,92%, (kontribusi ekspornya)," ucapnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda