Penyuluh Harus Manfaatkan Momentum Tren Hidroponik di Perkotaan
Sabtu, 21 November 2020 - 16:26 WIB
Menurut Dedi Nursyamsi dengan teknologi hidroponik membuat bertani lebih mudah. Tidak harus punya lahan. Tanpa lahan pun, masyarakat terutama warga perkotaan dapat menanam sayuran di teras, halaman atau dinding rumah dengan teknologi hidroponik. Sebagai penyangga Jakarta, dia meyakini Banten sangat berpotensi sebagai produsen utama sayuran dan buah-buahan.
“Jakarta itu lautan duit yang harus kita manfaatkan, salah satunya melalui urban farming, dengan sistem hidroponik kita genjot produktivitas,” katanya.
(Baca juga:Wali Kota Bogor Apresiasi Tren Urban Farming Selama Pandemi)
Kepala BPPSDMP meminta agar penyuluh pertanian berperan aktif meningkatkan produksi pangan melalui keilmuan yang ditransfer kepada petani. Sistem hidroponik yang merupakan wujud urban farming tak memerlukan lahan luas.
“Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi.
“Jakarta itu lautan duit yang harus kita manfaatkan, salah satunya melalui urban farming, dengan sistem hidroponik kita genjot produktivitas,” katanya.
(Baca juga:Wali Kota Bogor Apresiasi Tren Urban Farming Selama Pandemi)
Kepala BPPSDMP meminta agar penyuluh pertanian berperan aktif meningkatkan produksi pangan melalui keilmuan yang ditransfer kepada petani. Sistem hidroponik yang merupakan wujud urban farming tak memerlukan lahan luas.
“Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi.
(dar)
tulis komentar anda