Jokowi Disebut Sering Juga Baca Komentar Netizen, Soal Apa Ya Kira-kira?
Senin, 23 November 2020 - 21:38 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sering membaca komentar netizen di media sosial (medsos). Hal ini merespons cerita dari Direktur Operasi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing, bahwa banyak sekali peserta Kartu Prakerja yang melakukan kritik dan protes lewat media sosial.
Menurut Moeldoko, Jokowi pernah mengeluhkan ketika pemerintah sudah habis-habisan melakukan pekerjaannya tapi masih juga dikomplain oleh masyarakat di media sosial. "Soal komentar-komentar itu, Presiden saja pernah sampaikan begini, ini kita sudah habis-habisan kerja masih aja dikomplain. Apapun baiknya pemerintah selalu salah," kata Moeldoko dalam video virtual, Senin (23/11/2020).
(Baca Juga: Benarkah Kartu Prakerja Bermanfaat? Simak Hasil Survei BPS )
Kata dia, memang masyarakat Indonesia masih ada sifatnya yang sering mengkritik. Namun, pemerintah pun tidak mempermasalahkan masyarakat Indonesia yang terus memberikan komplain. Lantaran, tidak bisa menghindari komplain dari masyarakat.
"Memang sifat kita kayak gitu. Ini kayaknya kita udah habis-habisan kerja, tapi masih di komplain. Kita enggak bisa menghindari itu," ungkapnya.
(Baca Juga: Sandi Uno Puji Program Kartu Prakerja: Terobosan Nyata )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing mengatakan, dibanding mengadu lewat media sosial, Hengki menilai peserta akan lebih baik bila melakukan pengaduan masalah lewat jalur resmi yang disediakan Kartu Prakerja. Bahkan, aduan yang masuk dijamin akan diprioritaskan untuk diselesaikan dan diberikan solusi.
"Padahal kalau protes dan komplain di jalur resmi kita ya bisa lebih cepat, karena ini kan resmi kita akan prioritaskan keluhannya," curhat Hengki.
Menurut Moeldoko, Jokowi pernah mengeluhkan ketika pemerintah sudah habis-habisan melakukan pekerjaannya tapi masih juga dikomplain oleh masyarakat di media sosial. "Soal komentar-komentar itu, Presiden saja pernah sampaikan begini, ini kita sudah habis-habisan kerja masih aja dikomplain. Apapun baiknya pemerintah selalu salah," kata Moeldoko dalam video virtual, Senin (23/11/2020).
(Baca Juga: Benarkah Kartu Prakerja Bermanfaat? Simak Hasil Survei BPS )
Kata dia, memang masyarakat Indonesia masih ada sifatnya yang sering mengkritik. Namun, pemerintah pun tidak mempermasalahkan masyarakat Indonesia yang terus memberikan komplain. Lantaran, tidak bisa menghindari komplain dari masyarakat.
"Memang sifat kita kayak gitu. Ini kayaknya kita udah habis-habisan kerja, tapi masih di komplain. Kita enggak bisa menghindari itu," ungkapnya.
(Baca Juga: Sandi Uno Puji Program Kartu Prakerja: Terobosan Nyata )
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing mengatakan, dibanding mengadu lewat media sosial, Hengki menilai peserta akan lebih baik bila melakukan pengaduan masalah lewat jalur resmi yang disediakan Kartu Prakerja. Bahkan, aduan yang masuk dijamin akan diprioritaskan untuk diselesaikan dan diberikan solusi.
"Padahal kalau protes dan komplain di jalur resmi kita ya bisa lebih cepat, karena ini kan resmi kita akan prioritaskan keluhannya," curhat Hengki.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda