BPH Migas Resmikan 1 Harga di Manokwari
Selasa, 24 November 2020 - 14:59 WIB
MANOKWARI - Mewujudkan satu harga BBM telah menjadi komitmen pemerintah dalam mewujudkan keadilan harga di bidang energi. Program Ini tidak hanya jargon belaka, tapi telah dibuktikan dengan nyata dengan diresmikannya program BBM satu harga di Fuel Terminal Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Peresmian dilakukan oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, didampingi Gubernur Papua Barat yang diwakilkan Wakil Gubernur Muhamad Lakatoni, General Manager Mor VIII PT Pertamina Yoyok Wahyu, Komite BPH Migas Marwansyah Lobo Balia, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Mars Ega Legowo Putra, Manager Fuel Marketing PT Pertamina Awan Raharjo.
Dalam kesempatan itu Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga sekaligus meresmikan 15 penyalur baru mendistribusikan program bahan bakar minyak (BBM) 1 harga.
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyatakan bahwa, satu harga BBM hingga akhir tahun ini sudah 83 SPBU dan ini menjadi komitmen bersama dalam mewujudkan nawacita yang telah disampaikab oleh Preaiden Joko Widodo. Sehingga sejak pertama kali dimulai tahun 2017 lalu, sudah ada ratusan SPBU diresmikan.
"Hari ini total BBM 1 harga yang diresmikan ada 209 lokasi termasuk 15 hari ini. Karena kita punya program sampai 2024 ada 500 lokasi BBM 1 harga di lokasi 3T kita wujudkan," ungkapnya dalam sambutan peresmian BBM 1 harga di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manokwari, Papua Barat, Selasa (24/11/2020).
Lebih lanjut, Ifan nama panggilan Fanshurullah Asa mengatakan bahwa dengan bertambahnya titik BBM 1 harga maka bakal ada pertumbuhan ekonomi yang timbul. Karena beban masyarakat dalam biaya BBM bisa lebih kecil. Selain itu, paling penting adalah keadilan sosial berbasis dalam keadilan energi terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Bukan pertumbuhan yang menyebabkan keadilan, tapi keadilan yang bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Jika (konsepnya) pertumbuhan dulu baru keadilan, maka pusat-pusat pertumbuhan ngga akan pernah muncul di wilayah 3T, karena akan kumpul di pusat-pusat ibukota. Karena infrastruktur sudah ada, SDM sudah ada. Tapi kalau mulai pertumbuhan ekonomi dari wilayah 3T maka kita memulai dengan konsep nawacita Pak Jokowi membangun dari pinggiran," kata Fanshurullah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menyebut bertambahnya penyalur BBM 1 harga di wilayahnya akan sangat membantu masyarakat. Pasalnya, selama ini harga yang harus dibayar untuk masyarakat untuk BBM terhitung tidak murah. Misalnya 1 liter solar yang memiliki harga Rp5.150 bahkan menjadi Rp30-40 ribu. Setelah adanya program ini, maka harganya bisa sama dengan wilayah Jawa.
"Kami sambut baik dan menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas nama provinsi Papua Barat dan seluruh Papua Barat atas BBM 1 harga yang hari ini dipusatkan di Manokwari dan juga kita harapkan peresmian BBM 1 harga meningkatkan pelayanan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," sebut Lakotani.
Provinsi Papua Barat menjadi salah satu prioritas program ini. Sejak tahun 2017-2019, sudah ada sebanyak 11 Lembaga Penyalur BBM 1 harga. Tahun 2020-2024, Provinsi Papua Barat memperoleh Alokasi Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga sebanyak 31 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga.
Dalam peresmian ini turut hadir Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) Mars Ega Legowo Putra, Executive General Manager Region Papua Maluku PT Pertamina (Persero) Yoyok Wahyu, Region Manager Retail Sales VIII Awan Raharjo, Penjabat sementara (Pjs) Bupati kab Teluk Bintuni serta Perwakilan Pemda Raja Ampat.(syarif wibowo).
Peresmian dilakukan oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, didampingi Gubernur Papua Barat yang diwakilkan Wakil Gubernur Muhamad Lakatoni, General Manager Mor VIII PT Pertamina Yoyok Wahyu, Komite BPH Migas Marwansyah Lobo Balia, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Mars Ega Legowo Putra, Manager Fuel Marketing PT Pertamina Awan Raharjo.
Dalam kesempatan itu Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga sekaligus meresmikan 15 penyalur baru mendistribusikan program bahan bakar minyak (BBM) 1 harga.
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyatakan bahwa, satu harga BBM hingga akhir tahun ini sudah 83 SPBU dan ini menjadi komitmen bersama dalam mewujudkan nawacita yang telah disampaikab oleh Preaiden Joko Widodo. Sehingga sejak pertama kali dimulai tahun 2017 lalu, sudah ada ratusan SPBU diresmikan.
"Hari ini total BBM 1 harga yang diresmikan ada 209 lokasi termasuk 15 hari ini. Karena kita punya program sampai 2024 ada 500 lokasi BBM 1 harga di lokasi 3T kita wujudkan," ungkapnya dalam sambutan peresmian BBM 1 harga di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manokwari, Papua Barat, Selasa (24/11/2020).
Lebih lanjut, Ifan nama panggilan Fanshurullah Asa mengatakan bahwa dengan bertambahnya titik BBM 1 harga maka bakal ada pertumbuhan ekonomi yang timbul. Karena beban masyarakat dalam biaya BBM bisa lebih kecil. Selain itu, paling penting adalah keadilan sosial berbasis dalam keadilan energi terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Bukan pertumbuhan yang menyebabkan keadilan, tapi keadilan yang bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Jika (konsepnya) pertumbuhan dulu baru keadilan, maka pusat-pusat pertumbuhan ngga akan pernah muncul di wilayah 3T, karena akan kumpul di pusat-pusat ibukota. Karena infrastruktur sudah ada, SDM sudah ada. Tapi kalau mulai pertumbuhan ekonomi dari wilayah 3T maka kita memulai dengan konsep nawacita Pak Jokowi membangun dari pinggiran," kata Fanshurullah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menyebut bertambahnya penyalur BBM 1 harga di wilayahnya akan sangat membantu masyarakat. Pasalnya, selama ini harga yang harus dibayar untuk masyarakat untuk BBM terhitung tidak murah. Misalnya 1 liter solar yang memiliki harga Rp5.150 bahkan menjadi Rp30-40 ribu. Setelah adanya program ini, maka harganya bisa sama dengan wilayah Jawa.
"Kami sambut baik dan menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas nama provinsi Papua Barat dan seluruh Papua Barat atas BBM 1 harga yang hari ini dipusatkan di Manokwari dan juga kita harapkan peresmian BBM 1 harga meningkatkan pelayanan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," sebut Lakotani.
Provinsi Papua Barat menjadi salah satu prioritas program ini. Sejak tahun 2017-2019, sudah ada sebanyak 11 Lembaga Penyalur BBM 1 harga. Tahun 2020-2024, Provinsi Papua Barat memperoleh Alokasi Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga sebanyak 31 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga.
Dalam peresmian ini turut hadir Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) Mars Ega Legowo Putra, Executive General Manager Region Papua Maluku PT Pertamina (Persero) Yoyok Wahyu, Region Manager Retail Sales VIII Awan Raharjo, Penjabat sementara (Pjs) Bupati kab Teluk Bintuni serta Perwakilan Pemda Raja Ampat.(syarif wibowo).
(atk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda