Di tengah Pandemi, Industri Manufaktur tetap Jadi Incaran Investor
Jum'at, 27 November 2020 - 22:26 WIB
Oleh karena itu, dalam rangka percepatan program pengembangan KPI, diperlukan koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dengan daerah, terutama dalam hal pembagian peran dan wewenang mengenai penetapan dan pengembangan KPI. “Sehingga tujuan pengembangan KPI sebagai rumah bagi kawasan industri dan industri bisa menarik investasi untuk masuk ke daerah,” tandasnya.
(Baca juga:Perang Dagang Amerika-China Dinilai Untungkan Industri Manufaktur Dalam Negeri)
Hingga saat ini, total luas KPI di Indonesia lebih dari 611.000 hektare (ha) dengan persentase terbanyak (sekitar 50%) ada di Pulau Jawa-Bali. Dari total luas KPI tersebut, dibangun sebanyak 121 kawasan industri (KI) dengan total luas mencapai 53.000 ha.
“Kami mencatat, dalam periode lima tahun, muncul 41 KI baru, sehingga totalnya mencapai 121 KI. Jadi, 121 KI ini siap untuk menampung investor, baik itu asing maupun dalam negeri,” ungkap Dirjen KPAII. Sementara itu, luas lahan KI naik 47% menjadi 53.340 ha dalam lima tahun terakhir. “Sebanyak 38 KI seluas 14.749 ha akan dibangun dengan status lahanclean and clear,” imbuhnya.
(Baca juga:Perang Dagang Amerika-China Dinilai Untungkan Industri Manufaktur Dalam Negeri)
Hingga saat ini, total luas KPI di Indonesia lebih dari 611.000 hektare (ha) dengan persentase terbanyak (sekitar 50%) ada di Pulau Jawa-Bali. Dari total luas KPI tersebut, dibangun sebanyak 121 kawasan industri (KI) dengan total luas mencapai 53.000 ha.
“Kami mencatat, dalam periode lima tahun, muncul 41 KI baru, sehingga totalnya mencapai 121 KI. Jadi, 121 KI ini siap untuk menampung investor, baik itu asing maupun dalam negeri,” ungkap Dirjen KPAII. Sementara itu, luas lahan KI naik 47% menjadi 53.340 ha dalam lima tahun terakhir. “Sebanyak 38 KI seluas 14.749 ha akan dibangun dengan status lahanclean and clear,” imbuhnya.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda