Go Online! Strategi Jitu Industri Kecantikan Bertahan di Tengah Badai Pandemi
Sabtu, 28 November 2020 - 06:12 WIB
"Walaupun kami lebih kecil, kami menjadi lebih gesit untuk melakukan manuver agar dapat bisa melalui masa-masa pandemi yang terbilang aneh dan sulit ini," ucapnya.
Riset McKinsey mengungkap, meskipun merek kecantikan menutup kehadiran offline atau toko fisik mereka, industri ini masih menghasilkan USD500 miliar secara global pada tahun 2019.
Meski sulit untuk mencapai angka tersebut dengan adanya pandemi Covid-19, memindahkan penjualan produk secara online adalah salah satu cara mengantisipasi kerugian lebih banyak lagi.
Xendit, perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang pembayaran sangat mendukung penuh para pemain di industri kecantikan untuk go-online di saat pandemi seperti ini.
“Untuk terus relevan bahkan di tengah pandemi, bisnis kecantikan harus mulai merambah ke online. Di Xendit, kami pun melihat semakin banyak bisnis kecantikan yang berintegrasi dengan kami,” kata Co-Founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya.
( )
Dia menjelaskan, Xendit memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk memilih pembayaran yang paling sesuai untuk mereka, antara lain e-Wallet (OVO, Dana, Linkaja), virtual account, bahkan gerai ritel (Alfamart & Indomaret).
Pendiri Beauty of Saira, Saira Nasar, mengakui adanya peningkatan penjualan online selama pandemi. “Kami masih menjual produk kami seperti biasa melalui situs web dan media sosial kami. Saya rasa selama pandemi ini, penjualan online telah meningkat hingga 30% dengan sebagian besar pembayaran datang melalui virtual account,” tuturnya.
Walaupun situasi saat ini terbilang menantang, bisnis kecantikan harus terus menerapkan strategi jitu agar tidak semakin tertinggal. Bisnis kecantikan harus fokus terhadap pengembangan bisnis tanpa harus memikirkan hal-hal yang dapat diautomasi seperti menerima pembayaran.
( )
Riset McKinsey mengungkap, meskipun merek kecantikan menutup kehadiran offline atau toko fisik mereka, industri ini masih menghasilkan USD500 miliar secara global pada tahun 2019.
Meski sulit untuk mencapai angka tersebut dengan adanya pandemi Covid-19, memindahkan penjualan produk secara online adalah salah satu cara mengantisipasi kerugian lebih banyak lagi.
Xendit, perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang pembayaran sangat mendukung penuh para pemain di industri kecantikan untuk go-online di saat pandemi seperti ini.
“Untuk terus relevan bahkan di tengah pandemi, bisnis kecantikan harus mulai merambah ke online. Di Xendit, kami pun melihat semakin banyak bisnis kecantikan yang berintegrasi dengan kami,” kata Co-Founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya.
( )
Dia menjelaskan, Xendit memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk memilih pembayaran yang paling sesuai untuk mereka, antara lain e-Wallet (OVO, Dana, Linkaja), virtual account, bahkan gerai ritel (Alfamart & Indomaret).
Pendiri Beauty of Saira, Saira Nasar, mengakui adanya peningkatan penjualan online selama pandemi. “Kami masih menjual produk kami seperti biasa melalui situs web dan media sosial kami. Saya rasa selama pandemi ini, penjualan online telah meningkat hingga 30% dengan sebagian besar pembayaran datang melalui virtual account,” tuturnya.
Walaupun situasi saat ini terbilang menantang, bisnis kecantikan harus terus menerapkan strategi jitu agar tidak semakin tertinggal. Bisnis kecantikan harus fokus terhadap pengembangan bisnis tanpa harus memikirkan hal-hal yang dapat diautomasi seperti menerima pembayaran.
( )
tulis komentar anda