Kasus Positif Covid-19 Naik, Kenapa Investor Tetap Optimis?
Selasa, 01 Desember 2020 - 13:32 WIB
JAKARTA - Kasus positif Covid-19 baru-baru ini menginjak level tertingginya di angka 6.000. Kendati demikian, masih ada optimisme yang muncul dari para investor baik lokal dan asing.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan, optimisme tersebut diwarnai oleh beberapa faktor. "Pertama, sesuai pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia (BI), diprediksi kuartal IV akan membaik pertumbuhan GDP-nya," ujar Bernadus dalam IDX Market Review di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Dia menyebutkan, memang ekonomi Indonesia sempat terpuruk, terutama di kuartal II. Selain pertumbuhan negatif, IHSG juga sempat terkoreksi dalam pada level 3.900 di bulan Maret.
(Baca Juga: Anda Investor Pemula Tapi Ingin Tajir Melintir? Simak Tips Memilih Saham Berikut Ini)
"Tapi sekarang IHSG terbukti mulai tumbuh dan stabil di level 5.700 setelah sebelumnya dibuka di 6.000 pada awal tahun, saya harap para investor jangan terlambat berinvestasi," ungkap Bernadus.
Indonesia juga menunjukkan stabilitas performa IHSG di periode tahun 2009-2019, dimana IHSG tumbuh 150% meski sempat ada krisis keuangan di tahun 2008. Peran BI dalam menurunkan suku bunga acuan di angka 3,75% menurutnya juga menambah optimisme para investor.
"Sekarang, ekonomi kita berangsur positif sejak kuartal III, ditambah dengan adanya sentimen lain seperti Omnibus Law. Ini membuat investor asing yang biasanya memilih Vietnam, untuk kemudian melirik kita," tambahnya.
Dia mengatakan, sentimen positif ini juga muncul karena terpilihnya Joe Biden dari Partai Demokrat menggantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru.
"Partai Demokrat lebih ramah ke negara berkembang. Karena dia akan menaikkan corporate tax di negara sananya, sehingga dana perusahaan tentu lari ke emerging market," ucap Bernadus.
(Baca Juga: Analis: Kebijakan OJK-BEI Efektif Atasi Tekanan di Pasar Saham)
Selain itu, dibatalkannya IPO Ant Financial juga ternyata menguatkan pasar saham Indonesia. Dikhawatirkan, jika IPO ini jadi, maka tentunya dana lokal akan terserap ke China karena besarnya pasar.
"IPO Ant Financial kalau jadi, justru akan menyerap dana lokal. Jadi dibatalkannya IPO ini tentunya adalah sentimen yang bagus untuk kita," pungkasnya.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan, optimisme tersebut diwarnai oleh beberapa faktor. "Pertama, sesuai pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia (BI), diprediksi kuartal IV akan membaik pertumbuhan GDP-nya," ujar Bernadus dalam IDX Market Review di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Dia menyebutkan, memang ekonomi Indonesia sempat terpuruk, terutama di kuartal II. Selain pertumbuhan negatif, IHSG juga sempat terkoreksi dalam pada level 3.900 di bulan Maret.
(Baca Juga: Anda Investor Pemula Tapi Ingin Tajir Melintir? Simak Tips Memilih Saham Berikut Ini)
"Tapi sekarang IHSG terbukti mulai tumbuh dan stabil di level 5.700 setelah sebelumnya dibuka di 6.000 pada awal tahun, saya harap para investor jangan terlambat berinvestasi," ungkap Bernadus.
Indonesia juga menunjukkan stabilitas performa IHSG di periode tahun 2009-2019, dimana IHSG tumbuh 150% meski sempat ada krisis keuangan di tahun 2008. Peran BI dalam menurunkan suku bunga acuan di angka 3,75% menurutnya juga menambah optimisme para investor.
"Sekarang, ekonomi kita berangsur positif sejak kuartal III, ditambah dengan adanya sentimen lain seperti Omnibus Law. Ini membuat investor asing yang biasanya memilih Vietnam, untuk kemudian melirik kita," tambahnya.
Dia mengatakan, sentimen positif ini juga muncul karena terpilihnya Joe Biden dari Partai Demokrat menggantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru.
"Partai Demokrat lebih ramah ke negara berkembang. Karena dia akan menaikkan corporate tax di negara sananya, sehingga dana perusahaan tentu lari ke emerging market," ucap Bernadus.
(Baca Juga: Analis: Kebijakan OJK-BEI Efektif Atasi Tekanan di Pasar Saham)
Selain itu, dibatalkannya IPO Ant Financial juga ternyata menguatkan pasar saham Indonesia. Dikhawatirkan, jika IPO ini jadi, maka tentunya dana lokal akan terserap ke China karena besarnya pasar.
"IPO Ant Financial kalau jadi, justru akan menyerap dana lokal. Jadi dibatalkannya IPO ini tentunya adalah sentimen yang bagus untuk kita," pungkasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda