Menko Perekonomian: Kontribusi Sawit Signifikan bagi Perekonomian di Tengah Pandemi

Rabu, 02 Desember 2020 - 12:11 WIB
Yaitu pertama, sistem perizinan dan pengelolaan perkebunan. Kedua, penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit. Ketiga, pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Keempat, tanggung jawab terhadap pekerja. Kelima, tanggung jawab sosial dan masyarakat. Keenam, pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ketujuh, peningkatan usaha yang berkelanjutan.

(Baca juga:Di Depan Juragan Sawit, Menko Airlangga Sampaikan Dampak Multidimensi Covid-19)

“Sertifikasi ini wajib bagi perusahaan swasta. Sementara untuk petani, pemerintah akan berupaya untuk mendampingi dan memberdayakan mereka dengan menyediakan akses untuk mendanai sertifikasi ISPO yang akan diwajibkan bagi petani dalam lima tahun ke depan. Selain itu, pemerintah akan menyediakan dana untuk program peremajaan perkebunan yang telah dicanangkan di Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan oleh presiden,” tegas Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto melanjutkan replanting menjadi salah satu program strategis dalam penanganan pemulihan ekonomi nasional yang akan dilaksanakan melalui kerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah.

“Kami berharap, sebagian besar memahami upaya pemerintah untuk mendukung industri kelapa sawit secara berkelanjutan. Mari kita gabungkan upaya pengembangan dengan merangkul sisi lingkungan, sosial tanpa melumpuhkan finansial untuk mencapai tujuan ini,” ujar Airlangga Hartarto.

Tahun 2021, Airlangga Hartarto memperkirakan permintaan minyak sawit diharapkan pulih seiring dengan ekonomi yang kembali terbuka. Harga minyak sawit diharapkan terus stabil dengan didukung oleh kebijakan mandatori biodiesel.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More