Potensi Banyak, Tapi Kinerja Ekspor Indonesia Kalah dari Vietnam
Rabu, 02 Desember 2020 - 16:38 WIB
JAKARTA - Senior Economist Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan Indonesia memiliki setengah dari ekonomi Asia. Akan tetapi, kinerja ekspor Indonesia masih menjadi nomor lima di bawah Vietnam , Bangladesh, India dan Turki.
(Baca Juga: Ada Patimban, Ekspor ke China Tak Perlu Belok ke Negara Tetangga)
Secara global, angka ekspor mencapai USD650 miliar dan di di 2019, ekspor Indonesia hanya mencapai USD12,9 miliar. "Untuk tahun ini, saya memprediksi di angka USD10 miliar sampai USD11 miliar, memang terlihat adanya penurunan," kata Didik di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, komoditas internasional akan terus membidik Indonesia karena kita memiliki pasar domestik yang cukup besar. "Ini adalah cerminan dari kebijakan di Indonesia. Jadi pesan saya adalah Indonesia harus sedikit lebih banyak mencari dan harus meningkatkan kekuatan dalam pemasaran internasional tahun depan," ujar Didik.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada September 2020 mengalami peningkatan sebesar 6,97% dibanding bulan sebelumnya Agustus 2020.
(Baca Juga: Kerja Sama Tiga Negara Cetak 4.054 UKM Halal Berorientasi Ekspor)
Ekspor September tercatat sebesar USD14,01 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD13,10 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor Indonesia ke China pada September 2020 mengalami peningkatan signifikan.
Tercatat selama periode tersebut nilai ekspor ke China sebesar USD2,63 miliar. Kemudian, pangsa ekspor terbesar lainnya disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang. Masing-masing kedua negara tersebut mencatatkan nilai ekspor mencapai USD1,68 miliar dan USD1,06 miliar.
(Baca Juga: Ada Patimban, Ekspor ke China Tak Perlu Belok ke Negara Tetangga)
Secara global, angka ekspor mencapai USD650 miliar dan di di 2019, ekspor Indonesia hanya mencapai USD12,9 miliar. "Untuk tahun ini, saya memprediksi di angka USD10 miliar sampai USD11 miliar, memang terlihat adanya penurunan," kata Didik di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, komoditas internasional akan terus membidik Indonesia karena kita memiliki pasar domestik yang cukup besar. "Ini adalah cerminan dari kebijakan di Indonesia. Jadi pesan saya adalah Indonesia harus sedikit lebih banyak mencari dan harus meningkatkan kekuatan dalam pemasaran internasional tahun depan," ujar Didik.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada September 2020 mengalami peningkatan sebesar 6,97% dibanding bulan sebelumnya Agustus 2020.
(Baca Juga: Kerja Sama Tiga Negara Cetak 4.054 UKM Halal Berorientasi Ekspor)
Ekspor September tercatat sebesar USD14,01 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD13,10 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor Indonesia ke China pada September 2020 mengalami peningkatan signifikan.
Tercatat selama periode tersebut nilai ekspor ke China sebesar USD2,63 miliar. Kemudian, pangsa ekspor terbesar lainnya disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang. Masing-masing kedua negara tersebut mencatatkan nilai ekspor mencapai USD1,68 miliar dan USD1,06 miliar.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda