SKK Migas Pangkas Jalur Tender Pengadaan Barang & Jasa

Kamis, 03 Desember 2020 - 09:42 WIB
FOTO/Ilustrasi
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, hingga Oktober 2020, nilai pengadaan barang dan jasa hulu migas mencapai 346 juta dolar Amerika Serikat (AS). Pengadaan tersebut baik dari rencana tender dan hasil tender yang dilakukan SKK Migas.

Pengadaan barang dan jasa tersebut terdiri dari empat komoditas utama industri hulu migas yaitu drilling, perkapalan dan transportasi, Engineering Procurement Construction (EPCI), dan pemeliharaan fasilitas produksi. Sekretaris SKK Migas sekaligus Plt. Deputi Pengendalian Pengadaan Murdo Gantoro menyebut, hal tersebut sebagai satu capaian dan efisiensi dari empat komoditas utama industri hulu migas.

"Selain upaya percepatan persetujuan rencana tender maupun hasil tender oleh SKK Migas yang berhasil dicapai dengan waktu rata-rata 8.93 hari kerja untuk setiap persetujuan dari target 15 hari kerja sesuai ketentuannya," ujar Murdo, dalam acara IOG 2020, Kamis (3/12/2020).





Dalam kesempatan itu, SKK Migas berupaya melakukan transformasi rencana strategis Indonesia Oil and Gas 4.0 (renstra IOG 4.0) untuk meningkatkan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dan lintas sektoral guna mencapai kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi yang masif, agresif, dan efisien.

Murdo mencatat, dengan perputaran bisnis yang mencapai ratusan triliun setiap tahunnya, kegiatan pengadaan barang dan jasa hulu migas merupakan salah satu bagian penting dan strategis bagi industri hulu migas. Di mana, hal itu dapat meningkatkan value SKK Migas melalui berbagai pembenahan serta mencari terobosan baru sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan percepatan proses bisnis.

"Dengan arahan Kepala SKK Migas, fungsi pengadaan SKK Migas dan KKKS agar keluar dari zona nyaman dan melakukan kegiatan dengan unusual business model sehingga terobosan perlu dilakukan khususnya dalam rangka mendukung empat strategi yang ditetapkan dalam IOG 4.0," kata dia.



Empat strategi bisnis tersebut adalah maintaining base production, transformation reserve to production, EOR, dan eksplorasi dengan tetap mendorong kontribusi industri dalam negeri.

"Kolaborasi dan sinergi harus dilakukan, sehingga kegiatan kali ini bukan sebagai akhir tetapi menjadi awal sinergi SKK Migas dengan pemangku kepentingan untuk membuat terobosan-terobosan," ujar dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More