1,2 Juta Vaksin Covid-19 Asal China Tiba di Indonesia, Sri Mulyani Bongkar Biaya Impornya

Senin, 07 Desember 2020 - 15:44 WIB
Pemerintah memastikan 1,2 juta vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani buka-bukaan soal biaya impor vaksin asal Sinovac Ltd asal China. Foto/Dok
JAKARTA - Pemerintah memastikan 1,2 juta vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia . Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, biaya impor vaksin asal Sinovac Ltd asal China sebesar Rp50 miliar dengan berat 9,2 kilogram lebih.

"Vaksin dikemas dalam 33 paket dengan berat bruto 9.229 kg. sesuai dengan AWB PEK99463221. Nilai pabean dari impor vaksin diperkirakan sebesar 20.571.978 dolar AS. Perkiraan fasilitas fiskal yang diperoleh dari importasi ini adalah sebesar 50,95 miliar rupiah," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers secara virtual, Senin (7/12/2020).

(Baca Juga: Sri Mulyani Beri Diskon Pajak Buat Impor Vaksin Covid-19 )

Lanjutnya, jumlah vaksin yang diimpor menurut dokumen 1,2 juta ini sudah dibebaskan pajak yang dibiayai pemerintah sebesar Rp14,56 miliar. "Ada 1,2 juta vial 1 dosis vaksin dan 568 vial 1 dosis vaksin untuk sample pengujian.Di mana untuk pembebasan bea masuk sebesar Rp14,56 miliar dan pajak dalam rangka impor Rp36,39 miliar," katanya.



Dia menekankan, sudah mencadangkan anggaran Rp35,1 triliun untuk program vaksinasi. Serta anggaran pengadaan vaksin tadi malam sudah masuk dalam APBN 2020.

"Tadi malam saat penelitian dan monitoring, barang tiba di cengkareng dan langsung diperiksa keseluruhannya yakni 1,2 juta vaksin yang tiba pada hari mingg. Diimpor dari sinovac life science corporate Ltd Cina dalam bentuk sars cov 2 vaccine atau verosel dengan nama penerima PT Biofarma," tandasnya.

(Baca Juga: Menkes Tegaskan 1,2 Juta Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan )

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pemerintah saat ini masih mengupayakan mendatangkan 1,8 juta dosis vaksin. Diperkirakan vaksin tersebut akan tiba Januari 2021. Meski demikian Jokowi mengingatkan vaksin tak bisa langsung digunakan. Vaksin harus lebih dulu melewati tahapan-tahapan di BPOM untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More