Di Tengah Pandemi, Pilkada Banyak Membawa Sentimen Negatif
Rabu, 09 Desember 2020 - 09:13 WIB
JAKARTA - Ekonom Indef Nailul Huda menilai gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dilakukan pada hari ini akan memberikan banyak sentimen negatif dibandingkan positifnya terhadap ekonomi Indonesia. Pasalnya, pilkada kali diperkirakan tidak terlalu mendongkrak konsumsi, sementara ancaman penyebaran virus Covid-nya juga besar.
( Baca juga:Ikan Bandeng Nyaris Membusuk Jadi Alat untuk Serangan Fajar Pilkada Cilegon )
Pilkada yang digelar di tengah pandemi dan adanya pembatasan kampanye membuat sebagain masyarakat malas untuk mengikutinya. Alhasil, untuk pilkada tahun ini tampaknya dampak ke konsumsi akan sangat kecil.
"Hanya akan ada sentimen negatif dibandingkan sentimen positifnya," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (9/10/2020).
( Baca juga:Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi )
Kata dia, secara langsung pilkada memang akan mendongkrak konsumsi masyarakat karena pasti ada kenaikan permintaan untuk beberapa barang seperti alat peraga kampanye. Tapi permintaan itu akan tidak sebesar pilkada sebelum-sebelumnya.
Kecuali pemerintah pusat memang berharap ada “serangan fajar”. Jadi ada pendapatan lebih untuk masyarakat yang bisa dibelanjakan.
( Baca juga:Ikan Bandeng Nyaris Membusuk Jadi Alat untuk Serangan Fajar Pilkada Cilegon )
Pilkada yang digelar di tengah pandemi dan adanya pembatasan kampanye membuat sebagain masyarakat malas untuk mengikutinya. Alhasil, untuk pilkada tahun ini tampaknya dampak ke konsumsi akan sangat kecil.
"Hanya akan ada sentimen negatif dibandingkan sentimen positifnya," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (9/10/2020).
( Baca juga:Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi )
Kata dia, secara langsung pilkada memang akan mendongkrak konsumsi masyarakat karena pasti ada kenaikan permintaan untuk beberapa barang seperti alat peraga kampanye. Tapi permintaan itu akan tidak sebesar pilkada sebelum-sebelumnya.
Kecuali pemerintah pusat memang berharap ada “serangan fajar”. Jadi ada pendapatan lebih untuk masyarakat yang bisa dibelanjakan.
(uka)
tulis komentar anda