RI Berpeluang Jadi Pemain Utama Perbankan Syariah di Tingkat Dunia
Rabu, 09 Desember 2020 - 18:30 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai model bisnis perbankan syariah berkembang pesat di Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Indonesia bisa menjadi pemain utama untuk perbankan syariah di dunia
“Model bisnis perbankan syariah ini berkembang pesat. Indonesia menjadi one of the top ten player di industri perbankan syariah,” kata Perry dalam video virtual, Rabu (9/12/2030).
Menurut Perry, Indonesia harus menerapkan strategi yang tepat agar bisa membangun perbankan syariah semakin maju. Adapun, potensi bisnis perbankan syariah di seluruh dunia cukup menjanjikan.
“Strategi perbankan syariah ini opportunity-nya besar tapi ada tantangannya,” bebernya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kinerja perbankan syariah sudah semakin membaik. Hal ini terlihat dari aset perbankan syariah yang lebih baik dibandingkan perbankan konvensional.
“Ini sedang dalam proses perbaikan penguatan perbankan termasuk pada Himbara. Perbankan syariah jauh lebih baik dibandingkan bank konvesional yaitu asetnya tumbuh 12,2%,” tandasnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juni 2020, aset perbankan syariah Indonesia telah mencapai Rp545,39 triliun atau tumbuh 9,22% secara year on year (yoy). Adapun, pembiayaan yang telah disalurkan perbankan syariah tumbuh 10,13% menjadi Rp377,53 triliun, sedangkan DPK tumbuh 8,99% menjadi Rp430,21 triliun.
Market share bank syariah saat ini 6,18%, sedangkan sisanya bank konvensional. Di industri perbankan syariah, bank umum syariah memiliki market share 65,33%, sedangkan unit usaha syariah 32,17% dan bank pembiayaan rakyat syariah 2,50%
“Model bisnis perbankan syariah ini berkembang pesat. Indonesia menjadi one of the top ten player di industri perbankan syariah,” kata Perry dalam video virtual, Rabu (9/12/2030).
Menurut Perry, Indonesia harus menerapkan strategi yang tepat agar bisa membangun perbankan syariah semakin maju. Adapun, potensi bisnis perbankan syariah di seluruh dunia cukup menjanjikan.
“Strategi perbankan syariah ini opportunity-nya besar tapi ada tantangannya,” bebernya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kinerja perbankan syariah sudah semakin membaik. Hal ini terlihat dari aset perbankan syariah yang lebih baik dibandingkan perbankan konvensional.
“Ini sedang dalam proses perbaikan penguatan perbankan termasuk pada Himbara. Perbankan syariah jauh lebih baik dibandingkan bank konvesional yaitu asetnya tumbuh 12,2%,” tandasnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juni 2020, aset perbankan syariah Indonesia telah mencapai Rp545,39 triliun atau tumbuh 9,22% secara year on year (yoy). Adapun, pembiayaan yang telah disalurkan perbankan syariah tumbuh 10,13% menjadi Rp377,53 triliun, sedangkan DPK tumbuh 8,99% menjadi Rp430,21 triliun.
Market share bank syariah saat ini 6,18%, sedangkan sisanya bank konvensional. Di industri perbankan syariah, bank umum syariah memiliki market share 65,33%, sedangkan unit usaha syariah 32,17% dan bank pembiayaan rakyat syariah 2,50%
(her)
Lihat Juga :
tulis komentar anda