Peringati 17 Tahun BPH Migas Apresiasi Badan Usaha Hilir Migas
Rabu, 09 Desember 2020 - 20:54 WIB
Acara ini merupakan bagian dari acara HUT BPH Migas ke 17 tahun. Dalam usia tersebut, BPH Migas telah melakukan banyak hal sesuai amanat dari UU Migas dalam mengawal energi berkeadilan di seluruh Indonesia.
Selain mewujudkan BBM Satu Harga ke seluruh pelosok Indonesia, BPH Migas juga mendorong penerapan program jaringan gas (Jargas) di berbagai kota. Jargas ini telah diimplementasikan di 57 kabupaten/kota dengan total 53.000 sambungan.
Ifan menjelaskan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia masih menggunakan LPG dengan subsidi APBN yang mencapai Rp50 triliun. Sekitar 70% dari LPG tersebut juga berasal dari impor. "Jika bisa diakselerasi menjadi penggunaan jargas di rumah tangga maka pemanfaatan gas dalam negeri bisa dimaksimalkan ke seluruh pipa gas yang terbangun di Indonesia," jelas Ifan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dalam sambutanya secara virtual mengingatkan sebuah pekerjaan rumah (PR) besar Indonesia di sektor minyak dan gas bumi.
"Kita adalah net importir (migas) dan akan menimbulkan neraca migas yang melebar," ujarnya. Oleh karena itu, Airlangga bilang kalau semua pihak harus melakukan pendekatan yang tidak biasa. Sebab, pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, membutuhkan energi. Operasionalisasi regulasi diharapkan bisa dilaksanakan dan BPH Migas memegang peranan penting," kata Airlangga.
Selain mewujudkan BBM Satu Harga ke seluruh pelosok Indonesia, BPH Migas juga mendorong penerapan program jaringan gas (Jargas) di berbagai kota. Jargas ini telah diimplementasikan di 57 kabupaten/kota dengan total 53.000 sambungan.
Ifan menjelaskan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia masih menggunakan LPG dengan subsidi APBN yang mencapai Rp50 triliun. Sekitar 70% dari LPG tersebut juga berasal dari impor. "Jika bisa diakselerasi menjadi penggunaan jargas di rumah tangga maka pemanfaatan gas dalam negeri bisa dimaksimalkan ke seluruh pipa gas yang terbangun di Indonesia," jelas Ifan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dalam sambutanya secara virtual mengingatkan sebuah pekerjaan rumah (PR) besar Indonesia di sektor minyak dan gas bumi.
"Kita adalah net importir (migas) dan akan menimbulkan neraca migas yang melebar," ujarnya. Oleh karena itu, Airlangga bilang kalau semua pihak harus melakukan pendekatan yang tidak biasa. Sebab, pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, membutuhkan energi. Operasionalisasi regulasi diharapkan bisa dilaksanakan dan BPH Migas memegang peranan penting," kata Airlangga.
(alf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda