Capek Minus Terus, Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 0% di Kuartal IV
Jum'at, 11 Desember 2020 - 17:23 WIB
JAKARTA - Pemerintah berusaha keras menggenjot pertumbuhan ekonomi agar tak terus-menerus berada di zona negatif. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV/2020 mendekati angka nol persen.
(Baca Juga: Masih Berat, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi -2,4% di 2020)
"Kontraksinya sekarang di sekitar 3% dan kita berharap di kuartal IV akan makin mendekati nol (persen)," kata Sri Mulyani secara virtual, Jumat (11/12/2020).
Selanjutnya, Sri Mulyani berharap ekonomi sudah tumbuh positif di tahun 2021. Namun, dia meminta seluruh pihak tetap berhati-hati lantaran pandemi Covid-19 diyakini belum akan berakhir.
"Pemerintah menggunakan seluruh resources agar negara kita, rakyat kita, dunia usaha kita, bisa ikut berpartisipasi di dalam pemulihan ekonomi ini. Maka anggaran ditujukan kepada mereka, juga termasuk untuk vaksinasi," jelas dia.
Selain bergantung pada produsen vaksin Covid-19 luar negeri, pemerintah juga menggelontorkan dana untuk riset vaksin di dalam negeri.
(Baca Juga: Keterbatasan Vaksin Jadi Penghambat Pertumbuhan Ekonomi di 2021)
"Kita mendukung untuk riset vaksin covid ini, vaksin merah putih, untuk alat pelindung diri sekarang sudah diproduksi di dalam negeri, untuk tes kit PCR juga sudah diproduksi banyak di dalam negeri. Ini diharapkan akan bisa meningkatkan kapasitas Indonesia dan sekaligus juga untuk memulihkan ekonomi," pungkasnya.
(Baca Juga: Masih Berat, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi -2,4% di 2020)
"Kontraksinya sekarang di sekitar 3% dan kita berharap di kuartal IV akan makin mendekati nol (persen)," kata Sri Mulyani secara virtual, Jumat (11/12/2020).
Selanjutnya, Sri Mulyani berharap ekonomi sudah tumbuh positif di tahun 2021. Namun, dia meminta seluruh pihak tetap berhati-hati lantaran pandemi Covid-19 diyakini belum akan berakhir.
"Pemerintah menggunakan seluruh resources agar negara kita, rakyat kita, dunia usaha kita, bisa ikut berpartisipasi di dalam pemulihan ekonomi ini. Maka anggaran ditujukan kepada mereka, juga termasuk untuk vaksinasi," jelas dia.
Selain bergantung pada produsen vaksin Covid-19 luar negeri, pemerintah juga menggelontorkan dana untuk riset vaksin di dalam negeri.
(Baca Juga: Keterbatasan Vaksin Jadi Penghambat Pertumbuhan Ekonomi di 2021)
"Kita mendukung untuk riset vaksin covid ini, vaksin merah putih, untuk alat pelindung diri sekarang sudah diproduksi di dalam negeri, untuk tes kit PCR juga sudah diproduksi banyak di dalam negeri. Ini diharapkan akan bisa meningkatkan kapasitas Indonesia dan sekaligus juga untuk memulihkan ekonomi," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda