Sepekan, Modal Asing Mengalir Keluar Rp1,33 Triliun
Minggu, 13 Desember 2020 - 19:25 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing atau capital outflow keluar sebesar Rp1,33 triliun selama sepekan sejak 7 sampai 10 Desember 2020. Investor nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham.
(Baca Juga: Bos BI Optimis Aliran Modal Asing Deras, Ini Alasannya)
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, jual neto nonresiden di pasar SBN sebesar Rp960 miliar. Sementara untuk jual neto di pasar saham sebesar Rp370 miliar.
Sedangkan, berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp143,76 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 7–10 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,33 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,96 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun," papar Erwin di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
(Baca Juga: Pasar Modal Meroket Saat Resesi, Aliran Modal Asing Mengalir Masuk Rp5,23 Triliun)
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke 67,53 basis poin (bps) per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020. CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.
Adapun rupiah ditutup pada level Rp14.090 per dolar Amerika Serikat (USD) dengan Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,17%. Indeks Dolar (DXY) tercatat menguat ke level 90,82, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 0,906%.
(Baca Juga: Bos BI Optimis Aliran Modal Asing Deras, Ini Alasannya)
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, jual neto nonresiden di pasar SBN sebesar Rp960 miliar. Sementara untuk jual neto di pasar saham sebesar Rp370 miliar.
Sedangkan, berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp143,76 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 7–10 Desember 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,33 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,96 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun," papar Erwin di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
(Baca Juga: Pasar Modal Meroket Saat Resesi, Aliran Modal Asing Mengalir Masuk Rp5,23 Triliun)
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik ke 67,53 basis poin (bps) per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020. CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.
Adapun rupiah ditutup pada level Rp14.090 per dolar Amerika Serikat (USD) dengan Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,17%. Indeks Dolar (DXY) tercatat menguat ke level 90,82, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 0,906%.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda